KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Prospek sektor rumah sakit diperkirakan tetap solid memasuki 2026, seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien privat. Analis Teknikal BRI Danareksa Sekuritas, Abida Massi Armand, menilai tren pertumbuhan industri masih berada pada jalur positif dengan fundamental jangka panjang yang kokoh.
Abida mencatat, volume pasien privat naik sekitar 8% secara tahunan (YoY) per kuartal III-2025, menjadi pendorong penting bagi kinerja rumah sakit. Selain itu, tingkat kebutuhan fasilitas kesehatan di Indonesia yang masih tergolong rendah (under-penetration) membuka potensi ekspansi besar dalam beberapa tahun ke depan.
“Potensi ekspansi masih sangat besar, ini tercermin dalam proyeksi revenue CAGR (Compound Annual Growth Rate) proyeksi tahun 2026-2031 sekitar 13% dan EPS CAGR 20%,” ujar Abida kepada Kontan, Jumat (5/12/2025).
IHSG Terus Melaju di Akhir Tahun, Waspadai Potensi Profit Taking
Menurut Abida, valuasi emiten rumah sakit juga masih menyimpan ruang kenaikan pada 2026. Emiten dengan kinerja kuat seperti PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dinilai masih berada di level menarik dibanding rata-rata historis.
“MIKA saat ini diperdagangkan pada 15,3 kali EV/EBITDA proyeksi tahun 2026 berada di bawah rata-rata historis (-1,8 SD), padahal memiliki EBITDA margin terbaik di Asia Tenggara,” jelasnya. Kondisi ini memberi peluang terjadinya re-rating seiring perbaikan margin dan meningkatnya porsi pasien privat.
Banyak emiten rumah sakit tengah menyiapkan ekspansi untuk tahun 2026, termasuk pembukaan fasilitas baru serta peningkatan layanan berteknologi tinggi. Abida menilai strategi ini dapat langsung mengakselerasi pertumbuhan volume pasien serta meningkatkan daya saing dalam sistem Competency-Based Referral.
“Ekspansi membantu memperkuat kualitas layanan dan kontribusi pasien privat, sehingga menjadi katalis kuat untuk pertumbuhan keuangan berkelanjutan,” tambahnya.
Dari sisi risiko, Abida menyoroti beberapa faktor seperti penyesuaian BPJS yang berjalan bertahap, claim ratio proyeksi tahun 2025 (Fiscal Year 2025 Forecast) sebesar 106,2%, serta potensi kedisiplinan biaya dari asuransi swasta. Namun menurutnya, risiko tersebut masih dalam batas yang dapat dikelola.
Rupiah Menguat 0,16% Dalam Sepekan, Simak Proyeksinya untuk Pekan Depan
“Pemerintah mengalokasikan tambahan dana sekitar Rp 20 triliun di 2026, sehingga keberlanjutan operasional BPJS tetap terjaga,” ungkapnya.
Abida menempatkan MIKA sebagai saham pilihan utama di sektor rumah sakit. Hal ini didukung rekam jejak eksekusi yang kuat, margin tertinggi di regional, serta valuasi yang dinilai masih atraktif.
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor kesehatan, dengan MIKA sebagai top pick sementara HEAL dan SILO juga berada dalam rekomendasi buy.