Muamalat.co.id , JAKARTA – Harga emas dunia pada hari ini melemah tipis menjelang hasil rapat kebijakan Federal Reserve (The Fed), saat pelaku pasar menanti sinyal arah suku bunga dari Ketua The Fed Jerome Powell.
Melansir Reuters pada Selasa (9/12/2025), harga emas di pasar spot turun 0,2% ke level US$4.189,49 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari melemah 0,6% di posisi US$4.217,7 per troy ounce.
“Pasar tengah menunggu keputusan The Fed dan arahan lebih lanjut terkait kebijakan moneter,” ujar Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist Zaner Metals, Peter Grant.
: Ramalan Nasib Harga Emas Teranyar JP Morgan
Grant menilai emas masih tetap menarik karena fundamental yang kuat di tengah berlanjutnya pembelian emas oleh bank sentral global. Dia menambahkan, peluang pergerakan harga menuju US$5.000 per troy ounce pada kuartal I/2026 masih terbuka.
Pelaku pasar secara luas memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, dengan probabilitas mencapai 90%, meningkat dari sekitar 66% pada November.
: : Lonjakan Perak dan Tembaga Geser Dominasi Emas
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dijadwalkan menuntaskan rapat pada Rabu, yang akan menjadi keputusan kebijakan terakhir tahun ini, diikuti konferensi pers oleh Powell. Penurunan suku bunga cenderung meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset).
Dari sisi geopolitik, pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris menyampaikan dukungan kuat kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pertemuan di London, yang mereka sebut berlangsung pada momen krusial bagi Kyiv. Dukungan tersebut disampaikan di tengah tekanan Amerika Serikat agar Ukraina menyepakati proposal perjanjian damai dengan Rusia.
: : Emas dan Batu Bara Kena Bea Keluar, Purbaya Targetkan Bisa Raup Cuan Rp23 Triliun
Sebagai aset lindung nilai (safe haven), emas biasanya menguat pada periode ketidakpastian ekonomi maupun geopolitik.
Morgan Stanley masih memandang prospek emas positif, didorong oleh pelemahan dolar AS, pembelian yang kuat dari ETF, akumulasi lanjutan oleh bank sentral, serta permintaan safe haven.
Sementara itu, harga perak turun 0,5% menjadi US$57,98 per troy ounce, setelah mencetak rekor tertinggi di US$59,32 per troy ounce pada Jumat lalu.
“Perak biasanya mengikuti pergerakan emas, tetapi dalam beberapa pekan terakhir justru memimpin pasar,” ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, seraya menyebut harga perak berpotensi menembus US$60 per troy ounce dan bahkan menguji US$70 hingga akhir tahun.
Adapun platinum turun 0,1% ke level US$1.644,31 per troy ounce, sedangkan palladium menguat 0,2% menjadi US$1.460,75 per troy ounce.