Muamalat.co.id , JAKARTA — Investor asing tercatat melakukan net buy atau aksi pembelian bersih sebesar Rp1,09 triliun selama sepekan terakhir di pasar modal Indonesia. Sejumlah saham BMRI, CBDK, dan ASII menjadi saham buruan investor asing.
Melansir data RTI Infokom, investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp1,09 triliun selama sepekan di seluruh pasar. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing selama sepekan, yaitu sebesar Rp609,8 miliar.
Setelah BMRI, saham milik Sugianto Kusuma atau Aguan, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) menjadi saham selanjutnya yang paling banyak diburu investor asing selama sepekan. Saham CBDK mencetak net foreign buy sebesar Rp395,1 miliar seminggu terakhir.
: Top Gainers Sepekan: Saham ROCK Terbang 143,38% saat IHSG Kinclong
Lalu saham PT Astra International Tbk. (ASII) juga menjadi salah satu saham yang paling banyak dibeli asing sepekan. Saham ASII mencetak net foreign buy senilai Rp330,1 miliar sepekan.
Selanjutnya yaitu saham UNTR yang membukukan net buy Rp268,6 miliar, saham ENRG sebesar Rp162,1 miliar, dan saham BREN dengan net buy sebesar Rp154,9 miliar.
: : IHSG Sepekan Kinclong, Saham FILM, MORA hingga TLKM Jadi Penopang
Selain itu ada saham FILM dengan net buy Rp150,3 miliar, INET dengan net buy sebesar Rp104,5 miliar, IMPC sebesar Rp90 miliar, dan saham GOTO dengan net buy senilai Rp82,3 miliar.
Adapun nilai net sell terbesar sepekan dialami oleh saham BBRI dengan nilai Rp1,7 triliun, saham BUMI sebesar Rp392,3 miliar, dan saham ICBP sebesar Rp294,5 miliar.
: : IHSG Pekan Depan Diproyeksi Menguat jelang Pertemuan The Fed
BRI Danareksa Sekuritas mencatat investor asing mencatatkan net sell sekitar Rp27,5 triliun pada pasar saham Indonesia sepanjang 2025. Namun, IHSG justru naik sekitar 22% year to date, dan sempat menembus rekor tertinggi.
Sentimen positif IHSG ini ditopang oleh meningkatnya peran investor domestik dalam menjaga likuiditas pasar, kepercayaan pasar terhadap daya tahan ekonomi Indonesia, serta tren inflasi dan suku bunga yang semakin melandai.