Pengumuman BI: Suku Bunga Terbaru & Dampak Rupiah

Pergerakan rupiah spot terpantau menguat tipis pada perdagangan Rabu (17/9/2025) pagi. Tercatat pada pukul 10.58 WIB, nilai tukar mata uang domestik ini berada di level Rp 16.433 per dolar Amerika Serikat (AS). Kenaikan 0,04% ini menunjukkan apresiasi dari posisi penutupan sehari sebelumnya yang berada di Rp 16.440 per dolar AS.

Momentum penguatan rupiah ini, menurut analisis Lukman Leong, Analis Mata Uang dan Komoditas Doo Financial Futures, didorong oleh tekanan berkelanjutan terhadap dolar AS. Tekanan tersebut muncul menjelang pelaksanaan rapat Federal Open Market Committee (FOMC), yang kerap menjadi fokus utama pelaku pasar global.

Kendati demikian, Lukman Leong juga mengingatkan bahwa laju penguatan rupiah berpotensi tertahan. Faktor pembatas utamanya adalah kekhawatiran yang timbul dari polemik seputar usulan revisi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Isu perluasan mandat serta fungsi pengawasan Bank Indonesia (BI) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam revisi tersebut menciptakan ketidakpastian di pasar.

Rupiah Spot Menguat 0,08% ke Rp 16.246 per Dolar AS pada Rabu (17/9/2025) Pagi

Selain itu, investor saat ini tengah menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Diperkirakan BI akan memilih untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya, sebuah langkah yang krusial untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah dinamika global. Berdasarkan analisis Lukman, pergerakan rupiah diperkirakan akan berada dalam rentang Rp 16.350 hingga Rp 16.500 per dolar AS untuk perdagangan hari ini.

Pandangan berbeda disampaikan oleh Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, yang memproyeksikan pergerakan rupiah cenderung sideways atau bergerak datar. Proyeksi ini berlaku untuk perdagangan yang sama pada hari Rabu (17/9/2025).

Prediksi Josua tersebut sejalan dengan sikap kehati-hatian investor yang secara cermat menantikan pengumuman arah kebijakan moneter Bank Indonesia. Hasil Rapat Dewan Gubernur BI dipandang sebagai penentu utama sentimen pasar terhadap rupiah.

Secara spesifik, Josua memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan tingkat suku bunga di level 5,00%. Dengan demikian, rentang pergerakan rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan berkisar antara Rp 16.400 hingga Rp 16.500.

Ringkasan

Rupiah terpantau menguat tipis terhadap dolar AS menjelang rapat FOMC. Namun, penguatan rupiah berpotensi tertahan oleh kekhawatiran terkait revisi UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan yang membahas perluasan mandat BI. Investor juga menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

Mayoritas analis memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,00% untuk menjaga stabilitas rupiah. Pergerakan rupiah diperkirakan akan berada dalam rentang Rp 16.350 hingga Rp 16.500 per dolar AS, meskipun beberapa analis memproyeksikan pergerakan sideways.

Leave a Comment