Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. Ini merupakan pemangkasan kelima sepanjang tahun 2025, sebuah langkah yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan meringankan beban masyarakat melalui suku bunga kredit yang lebih rendah.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Mochamad Rizaldi, menyatakan bahwa penurunan suku bunga ini memberikan ruang bagi perbankan untuk menurunkan biaya pinjaman dan menawarkan kredit yang lebih terjangkau. Dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Kuartal II/2025 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digelar secara daring Jumat (19/9/2025), Rizaldi menjelaskan, “Hal ini memungkinkan kami menyusun harga produk dengan tetap mempertimbangkan dinamika ekonomi dan prospek pertumbuhan ke depan.”

Bank Mandiri sendiri menargetkan pertumbuhan kredit yang tetap berada di atas rata-rata industri. Strategi perseroan difokuskan pada pembiayaan UMKM, sektor produktif, dan program perumahan rakyat. Hingga Juni 2025, penyaluran kredit Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 1.327,6 triliun, meningkat 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan positif juga terlihat pada Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 1.459,9 triliun, atau naik 11,2 persen.
Kinerja keuangan Bank Mandiri tetap sehat, ditunjukkan oleh rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bank only yang terjaga di level 1,08 persen. Sementara itu, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 90,2 persen, mengindikasikan likuiditas yang memadai untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat.
Komitmen Bank Mandiri terhadap perekonomian nasional juga terlihat melalui dukungan terhadap kebijakan pemerintah. Bank Mandiri telah mengalokasikan dana sebesar Rp 55 triliun untuk memperkuat likuiditas dan kapasitas pembiayaan sektor prioritas, termasuk UMKM dan program rumah murah. “Sebagai agen pembangunan, kebijakan ini sejalan dengan komitmen kami mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” tegas Rizaldi.
Dengan basis dana murah dan permodalan yang kuat, Bank Mandiri optimistis masyarakat dapat lebih mudah mengakses kredit, baik untuk pinjaman usaha, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), maupun pembiayaan sektor produktif lainnya yang mendukung penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
Ringkasan
Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen, langkah kelima pada tahun 2025. Penurunan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan suku bunga kredit, membuat kredit lebih terjangkau bagi masyarakat. Bank Mandiri, merespon kebijakan ini, berencana menurunkan biaya pinjaman dan menawarkan kredit yang lebih murah, khususnya untuk UMKM dan rumah tangga.
Hingga Juni 2025, penyaluran kredit Bank Mandiri mencapai Rp 1.327,6 triliun, naik 11 persen. Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri, fokus pada UMKM, sektor produktif, dan perumahan rakyat. Kinerja keuangan Bank Mandiri tetap sehat dengan NPL 1,08 persen dan LDR 90,2 persen, serta mengalokasikan Rp 55 triliun untuk mendukung sektor prioritas.