
Muamalat.co.id, JAKARTA – Peluncuran program paket ekonomi 8+4+5 oleh pemerintah pada Senin, 15 September lalu, telah menciptakan optimisme di pasar modal, khususnya terhadap prospek jangka panjang saham-saham di sektor konsumer.
Reydi Octa, seorang pengamat pasar modal terkemuka di Indonesia, mengamini bahwa program ini telah terbukti efektif sebagai stimulus jangka pendek yang signifikan. Sejak diumumkan, saham-saham konsumer sontak menjadi primadona, memimpin laju pertumbuhan di bursa. Pada perdagangan Senin (15/9/2025), misalnya, indeks consumer cyclicals (IDXCYCLIC) melonjak tajam 2,39% mencapai 857.301 poin. Tak ketinggalan, pada Selasa (16/9/2025), indeks consumer non-cyclicals (IDXNONCYC) turut mencetak pertumbuhan tertinggi sebesar 1,76%, menyentuh angka 741.631.
: Stimulus Paket Ekonomi Jadi Katalis Asing Masuk Saham Siklikal AUTO LPPF Cs
Kinerja impresif saham konsumer ini secara langsung menopang gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang tercatat menguat 1,06% pada Senin dan melanjutkan penguatan 0,26% pada Selasa. Menurut Reydi, potensi pertumbuhan indeks dalam jangka menengah akan semakin terbuka lebar, asalkan stimulus pemerintah ini diimplementasikan secara efektif dan efisien. Hal ini krusial untuk menciptakan peningkatan daya beli masyarakat yang berkelanjutan, demikian disampaikan Reydi kepada Bisnis pada Rabu (17/9/2025).
: : Meneropong Daya Dorong Stimulus Paket Ekonomi ke Pasar Saham, IHSG Kembali Bidik Level 8.000
Lebih lanjut, Reydi menjelaskan bahwa program 8+4+5 dirancang untuk mendongkrak konsumsi melalui berbagai instrumen seperti subsidi, bantuan pangan, dan insentif pajak. Kebijakan ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan dan margin keuntungan emiten-emiten di sektor konsumer pada paruh kedua tahun 2025, yang pada gilirannya akan menarik arus modal masuk dan mendorong kenaikan harga saham. Untuk jangka panjang, ia menekankan bahwa emiten yang sigap beradaptasi dengan pergeseran tren pasar, memiliki diversifikasi produk yang kuat, serta menunjukkan efisiensi operasional yang solid akan menjadi penerima manfaat utama dari stimulus pemerintah dan pemulihan ekonomi nasional.
: : Airlangga Umumkan 8 Program Paket Ekonomi Akselerasi 2025, Ini Daftarnya
Sementara itu, Tim Riset Samuel Sekuritas menyoroti kekuatan fundamental program 8+4+5 yang terletak pada koherensinya dalam menyajikan stimulus komprehensif, baik dari sisi permintaan (demand) maupun penawaran (supply). Dari perspektif permintaan, kebijakan ini secara signifikan akan mendongkrak daya beli masyarakat melalui serangkaian langkah konkret, meliputi bantuan pangan bagi 18,3 juta rumah tangga, perluasan skema PPh 21 DTP untuk sektor pariwisata, hingga diskon iuran peserta BPJS Ketenagakerjaan. Di sisi penawaran, paket kebijakan yang sama berambisi mempercepat transformasi struktural ekonomi dengan menyederhanakan regulasi perizinan, yang secara langsung membuka keran potensi investasi baru.
Laporan Samuel Sekuritas menggarisbawahi, “Pendekatan ganda ini memastikan bahwa pertumbuhan tidak hanya terstimulasi dalam jangka pendek tetapi juga berkelanjutan dalam jangka menengah melalui peningkatan produktivitas dan penciptaan lapangan kerja.” Mereka memandang program 8+4+5 sebagai motor penggerak ekonomi yang sangat potensial. Namun, peringatan penting juga disampaikan: tanpa perencanaan yang cermat dan pengawasan yang ketat, implementasi program ini berisiko tinggi terhadap praktik korupsi, yang pada akhirnya dapat membebani anggaran negara secara tidak efisien.
Terpantau hingga pukul 10.49 WIB, sentimen positif ini masih berlanjut di pasar, dengan IDXCYCLIC menguat 0,04% dan IDXNONCYC melonjak 0,56%. Sejumlah saham konstituen indeks konsumer siklikal menunjukkan performa gemilang, di antaranya PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) yang naik 0,61% ke Rp1.645, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) melesat 3,66% ke Rp1.275, dan PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) yang menguat 0,85% ke Rp2.360. Di sisi lain, saham-saham unggulan di indeks konsumer non-siklikal juga terpantau bergerak positif, seperti PT Chaeron Pokhpand Indonesia Tbk. (CPIN) yang tumbuh 0,42% ke Rp4.830, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) naik 0,98% ke Rp7.725, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menguat 1,29% ke Rp7.850, serta PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang naik 0,47% ke Rp2.120.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Paket ekonomi 8+4+5 yang diluncurkan pemerintah telah memicu optimisme di pasar modal, khususnya pada saham sektor konsumer. Pengamat pasar modal melihat program ini sebagai stimulus jangka pendek yang efektif, ditandai dengan kenaikan signifikan pada indeks consumer cyclicals (IDXCYCLIC) dan consumer non-cyclicals (IDXNONCYC) setelah pengumuman.
Program ini dirancang untuk meningkatkan konsumsi melalui subsidi, bantuan pangan, dan insentif pajak, dengan harapan mendongkrak penjualan dan keuntungan emiten sektor konsumer. Samuel Sekuritas menyoroti koherensi program dalam memberikan stimulus dari sisi permintaan dan penawaran, namun menekankan pentingnya perencanaan dan pengawasan yang ketat untuk menghindari praktik korupsi.