JAKARTA – Rajawali Corpora, entitas bisnis terkemuka milik konglomerat Peter Sondakh, telah merampungkan sebuah langkah restrukturisasi kepemilikan saham di PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) melalui transaksi crossing jumbo senilai Rp2,37 triliun. Aksi korporasi signifikan ini tercatat pada Jumat, 19 September 2025, menandai pergeseran internal yang strategis dalam struktur kepemilikan emiten pertambangan emas tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi jual beli saham ARCI di pasar negosiasi atau non-reguler pada tanggal yang sama mencapai nilai persis Rp2.373.900.000.000. Transaksi masif ini melibatkan total 2.967.375.000 lembar saham ARCI yang dieksekusi melalui dua kali perpindahan, menunjukkan skala dan kompleksitas restrukturisasi yang dilakukan.

Rudy Suhendra, selaku Direktur Utama Archi Indonesia, memberikan konfirmasi serta penjelasan mengenai detail transaksi tersebut. Ia menerangkan bahwa transaksi tersebut merupakan pembelian saham perseroan oleh PT Rajawali Kapital Emas, sebuah perusahaan yang memiliki afiliasi erat dengan PT Rajawali Corpora.
Lebih lanjut, Rudy Suhendra merinci bahwa PT Rajawali Kapital Emas mengakuisisi 2.967.275.000 saham ARCI dari PT Rajawali Corpora dan tambahan 100.000 saham ARCI dari PT Wijaya Anugerah Cemerlang. Seluruh transaksi ini disepakati pada harga Rp800 per saham, sehingga akumulasi nilai totalnya mencapai Rp2,37 triliun, sesuai dengan pengungkapan informasi pada Jumat, 19 September 2025.
“Tujuan utama dari transaksi ini adalah untuk restrukturisasi internal, yang berwujud sebagai pengalihan kepemilikan antar afiliasi dalam satu grup usaha,” tegas Rudy Suhendra dalam keterbukuan informasi, Jumat (19/9/2025). Hal ini mengindikasikan bahwa pergeseran kepemilikan saham ARCI adalah bagian dari penataan ulang struktur internal grup Rajawali.
: Strategi Archi Indonesia Ekspansi Emas Hingga Saham ARCI Lampaui Harga IPO
Pasca transaksi tersebut, komposisi kepemilikan saham pengendali Archi Indonesia mengalami penataan, di mana Rajawali Corpora kini memegang sebanyak 18,14 miliar saham, sementara Rajawali Kapital Emas memiliki 2,96 miliar saham. Meskipun ada pergeseran alokasi dalam grup, Rudy Suhendra juga menegaskan, “Tidak terdapat perubahan terhadap jumlah kepemilikan total saham pengendali setelah transaksi dilakukan.” Artinya, kendali keseluruhan atas Archi Indonesia tetap berada di tangan grup Rajawali.
Di lantai bursa, saham ARCI pada penutupan perdagangan Jumat, 19 September 2025, terpantau melemah tipis 0,56% dan berakhir di level Rp885 per saham. Meskipun demikian, kapitalisasi pasar emiten produsen emas ini tetap diestimasi mencapai angka impresif sebesar Rp21,97 triliun, mencerminkan valuasi yang substansial di pasar modal.
Ringkasan
Rajawali Corpora milik Peter Sondakh melakukan restrukturisasi kepemilikan saham di PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) senilai Rp2,37 triliun melalui transaksi crossing. Transaksi ini melibatkan penjualan 2.967.375.000 lembar saham ARCI pada harga Rp800 per saham dan pembeliannya oleh PT Rajawali Kapital Emas, yang berafiliasi dengan Rajawali Corpora.
Direktur Utama Archi Indonesia, Rudy Suhendra, menjelaskan bahwa tujuan transaksi ini adalah restrukturisasi internal dengan pengalihan kepemilikan antar afiliasi dalam grup usaha. Pasca-transaksi, tidak ada perubahan pada jumlah kepemilikan total saham pengendali, meskipun terjadi pergeseran komposisi kepemilikan antara Rajawali Corpora dan Rajawali Kapital Emas. Saham ARCI ditutup melemah tipis pada hari transaksi, namun kapitalisasi pasar tetap signifikan.