Muamalat.co.id – Analis dari Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memproyeksikan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa. Sentimen positif ini didorong oleh faktor domestik, khususnya respon pasar terhadap paket stimulus ekonomi pemerintah yang terdiri dari program 8+4+5.
Paket stimulus 8+4+5 meliputi 8 program akselerasi untuk tahun 2025 dengan total anggaran Rp16,23 triliun, 4 program pemerintah yang berlanjut hingga 2026, dan 5 program khusus untuk penyerapan tenaga kerja. Dalam jangka pendek, program akselerasi 2025 diperkirakan akan disambut positif oleh pasar. Namun, keberhasilan dan dampak jangka menengah hingga panjangnya sangat bergantung pada efektivitas implementasi program tersebut dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain sentimen domestik, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh The Fed pada Rabu, 17 September 2025 (waktu AS), juga turut mempengaruhi proyeksi IHSG. Pelemahan pasar tenaga kerja AS menjadi indikator utama yang mendukung prediksi tersebut. Secara paralel, pertemuan antara pejabat tinggi AS dan China, yang membahas tarif dan regulasi TikTok, juga menjadi sorotan. Presiden AS Donald Trump menyatakan pertemuan tersebut berlangsung positif.
Di Eropa, pasar mencermati data pengangguran Inggris yang diperkirakan tetap stabil di angka 4,7 persen pada Juli 2025. Sementara itu, Jerman akan merilis data ZEW Economic Sentiment Index September 2025, yang diproyeksikan turun ke level 25 dari 34,7 pada Agustus 2025. Penurunan ini disebabkan oleh kekecewaan terhadap kesepakatan perdagangan Uni Eropa-AS.
Sebagai gambaran, bursa saham Eropa pada Senin, 15 September 2025, menunjukkan kinerja beragam. Euro Stoxx 50 menguat 0,94 persen, FTSE 100 Inggris melemah 0,07 persen, DAX Jerman naik 0,21 persen, dan CAC Prancis menguat 0,92 persen. Sentimen positif juga terlihat di Wall Street, dengan S&P 500 menguat 0,47 persen ke 6.615,31, Nasdaq Composite naik 0,94 persen ke 22.348,75, dan Dow Jones meningkat 0,11 persen (220,42 poin) ke 45.884,19.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor di atas, Ratna Lim memprediksi IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dan menguji level 7.970-8.020.
Suara Bonek Menggema Jelang Lawan Semen Padang: Ujian Persebaya Surabaya Tanpa Francisco Rivera!
Daftar Lengkap Program Paket Ekonomi 8+4+5 Pemerintah yang Bakal Diluncurkan Akhir Tahun 2025 hingga 2026
Ringkasan
IHSG diproyeksikan menguat didorong oleh paket stimulus ekonomi pemerintah “8+4+5” senilai Rp16,23 triliun yang terdiri dari program akselerasi 2025, program berkelanjutan hingga 2026, dan program penyerapan tenaga kerja. Meskipun dampak jangka panjang bergantung pada efektivitas implementasi, program akselerasi diharapkan disambut positif pasar dalam jangka pendek.
Selain stimulus, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan data ekonomi global turut mempengaruhi proyeksi IHSG. Data pengangguran Inggris dan ZEW Economic Sentiment Index Jerman menjadi sorotan, sementara pasar mencermati hasil pertemuan pejabat AS dan China terkait tarif dan TikTok. Bursa saham Eropa dan Wall Street menunjukkan kinerja beragam pada Senin, 15 September 2025.