Investasi saham menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan kekayaan, tapi bagi pemula tentu memilih saham yang tepat kerap kali membingungkan karena ada banyak sekali opsi di pasaran. Teknik screening saham bisa membantu untuk menyaring perusahaan yang memang memiliki kinerja baik dan fundamental kuat agar risiko investasi lebih terkendali.
Proses screening saham melibatkan analisis berbagai aspek, mulai dari harga, volume perdagangan, hingga indikator keuangan perusahaan agar investor pemula tidak sampai salah dalam membeli saham. Berikut ini merupakan beberapa teknik screening saham untuk pemula agar investasi pun berjalan dengan lebih objektif dan strategis.
1. Menggunakan rasio keuangan dasar
Pemula sebaiknya dapat memulai screening saham dengan memperhatikan rasio keuangan dasar, seperti Price to Earnings (P/E) dan Debt to Equity (D/E) agar menilai kesehatan perusahaan. Rasio ini bisa membantu investor untuk melihat apakah memang saham dijual dengan harga wajar dan perusahaan memiliki beban utang yang terkendali agar keputusan investasi pun menjadi lebih terukur.
Rasio keuangan dasar memberikan gambaran sederhana terkait profitabilitas dan stabilitas finansial perusahaan agar investor bisa membandingkan beberapa saham dengan cara yang lebih cepat. Analisis ini juga sangat berguna untuk menyaring saham yang berpotensi menghasilkan return optimal dalam jangka menengah hingga panjang.
2. Memperhatikan tren pergerakan harga saham
Memeriksa tren harga saham dalam beberapa bulan terakhir bisa membantu para investor untuk memahami pola pergerakan saham dan juga potensi volatilitas yang ada. Dengan memantau grafik harga, maka pemula pun bisa mengenali support dan resistance, sehingga strategi entry dan exit bisa direncanakan dengan lebih baik.
Tren pergerakan harga yang stabil cenderung menunjukkan minat pasar yang konsisten terhadap saham tersebut, sedangkan fluktuasi ekstrem justru memerlukan analisis yang lebih mendalam sebelum membeli. Screening yang berdasarkan tren harga bisa membantu pemula untuk menghindari saham yang terlalu spekulatif atau memiliki risiko tinggi.
3. Melihat volume perdagangan
Volume perdagangan saham ternyata mencerminkan seberapa aktif saham tersebut untuk diperdagangkan dan saham dengan volume tinggi biasanya lebih likuid agar mempermudah proses transaksi. Saham dengan volume rendah bisa sulit dijual pada saat dibutuhkan, sehingga investor pemula sebaiknya dapat memilih saham dengan likuiditas yang paling memadai.
Perubahan volume yang signifikan bisa menjadi indikator adanya sentimen pasar yang memengaruhi harga saham, entah itu secara positif atau negatif. Screening berdasarkan volume perdagangan memungkinkan pemula untuk mengidentifikasi adanya peluang yang realistis, sekaligus meminimalisir risiko tertahan pada saham yang sulit dijual.
4. Memeriksa kinerja fundamental perusahaan
Analisis fundamental ternyata melibatkan pemeriksaan laporan keuangan, pendapatan, hingga pertumbuhan laba perusahaan, sehingga investor pun bisa menilai kualitas bisnis secara lebih menyeluruh. Pemula bisa menggunakan data ini untuk memprediksi potensi return saham di masa depan dan memastikan bahwa perusahaan memang memiliki prospek yang terlihat menjanjikan.
Fundamental yang cukup kuat dapat memberikan rasa aman karena memang perusahaan memiliki pondasi bisnis yang solid dan manajemen yang kompeten. Screening saham berdasarkan kinerja fundamental dapat membantu pemula untuk lebih fokus pada saham yang berkualitas daripada terjebak pada transaksi saat yang justru bisa menyesatkan.
Menguasai teknik screening saham sejak awal ternyata merupakan langkah penting bagi investor pemula agar keputusan investasi menjadi lebih rasional dan terukur. Dengan menggunakan beberapa pertimbangan di atas, maka pemula pun bisa menyaring saham yang berpotensi menguntungkan, sekaligus meminimalisir risiko kerugian. Maksimalkan langkah screening agar bisa memeroleh saham yang paling sesuai dengan keinginan dan potensi keuntungan yang maksimal.
5 Tanda Kalau Kamu Sudah Terjebak dalam Krisis Keuangan 4 Langkah Mengatur Keuangan agar Lebih Sehat hanya dalam 30 Hari