
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menunjukkan optimisme kuat terhadap prospek kinerja perusahaan, tidak hanya untuk sisa akhir tahun 2025 tetapi juga menyongsong tahun 2026. Keyakinan ini didasari oleh capaian positif yang telah dibukukan hingga kuartal III-2025.
Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Neeraj Lal, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mendorong pertumbuhan kinerja. Ia memperkirakan pertumbuhan tidak hanya akan berlanjut pada kuartal III, namun juga akan semakin menguat pada kuartal IV, sehingga secara keseluruhan semester kedua tahun 2025 akan membukukan kinerja yang positif. Pernyataan ini disampaikan dalam agenda paparan kinerja kuartal III-2025 pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Melangkah ke tahun 2026, Neeraj menambahkan bahwa fokus utama perusahaan adalah membangun momentum pertumbuhan yang telah dicapai dan terus memperluas jangkauan pasar. Ini mencerminkan strategi jangka panjang Unilever Indonesia untuk memperkuat posisinya di pasar.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Benjie Yap, lebih lanjut menjelaskan bahwa kekuatan perusahaan terletak pada portofolio produknya yang sangat beragam. Produk-produk ini mencakup berbagai kategori dan segmen pasar, mulai dari kelas bawah hingga kelas atas, memastikan Unilever mampu menjangkau konsumen dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Benjie juga menyoroti daya tarik pasar Indonesia yang tetap besar dan menjanjikan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5%, inflasi yang terkendali, serta populasi demografi kalangan muda yang besar, Indonesia menjadi lahan subur bagi pertumbuhan bisnis. “Jadi, Indonesia tetap menjadi pasar yang sangat menarik, terlepas dari dinamika jangka pendek yang terjadi,” ujar Benjie dalam kesempatan yang sama, menekankan resiliensi pasar domestik.
Guna memastikan produk dan mereknya tetap relevan serta diminati konsumen, Benjie menambahkan bahwa perusahaan akan terus melakukan inovasi. Selain itu, perubahan struktur pada jaringan distribusi juga akan dilanjutkan, mencakup peningkatan jumlah toko, perbaikan kualitas toko, dan penguatan profitabilitas mitra. Ini adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan aksesibilitas produk.
Menatap masa depan, Unilever Indonesia juga melihat peluang besar pada pertumbuhan e-commerce serta kategori kesehatan dan kecantikan. Kedua segmen ini diyakini akan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan bisnis perusahaan di masa mendatang, sejalan dengan tren gaya hidup konsumen modern.
Sebagai informasi penting, kinerja finansial PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memang menunjukkan hasil yang menggembirakan. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 3,33 triliun per kuartal III-2025. Angka ini menandai kenaikan signifikan sebesar 10,81% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3 triliun. Alhasil, total laba per saham dasar perusahaan juga meningkat menjadi Rp 87 dari sebelumnya Rp 79.
Di sisi lain, dari segi top line, emiten di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ini melaporkan penjualan bersih sebesar Rp 27,61 triliun. Meskipun tipis, angka ini menunjukkan kenaikan 0,71% yoy dari Rp 27,41 triliun yang tercatat pada posisi yang sama tahun lalu, menandakan daya tahan bisnis Unilever Indonesia di tengah berbagai tantangan pasar.
Ringkasan
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) optimis terhadap kinerja perusahaan hingga tahun 2026, didukung capaian positif kuartal III-2025. Perusahaan berkomitmen mendorong pertumbuhan, memprediksi penguatan kinerja di kuartal IV-2025, dan fokus pada perluasan jangkauan pasar pada tahun 2026. Kekuatan Unilever terletak pada portofolio produk yang beragam dan daya tarik pasar Indonesia yang besar dengan pertumbuhan ekonomi stabil dan demografi muda.
Untuk mempertahankan relevansi, Unilever akan terus berinovasi dan memperbaiki jaringan distribusi. Perusahaan melihat peluang besar dalam pertumbuhan e-commerce serta kategori kesehatan dan kecantikan. Pada kuartal III-2025, UNVR membukukan laba bersih Rp 3,33 triliun (naik 10,81% yoy) dan penjualan bersih Rp 27,61 triliun (naik 0,71% yoy).