Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin (27/10/2025)

Muamalat.co.id JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa impresif dengan melonjak 4,5% sepanjang pekan ini. Tren positif ini diperkirakan akan berlanjut pada pekan depan, didorong oleh serangkaian katalis domestik maupun global yang solid.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengungkapkan bahwa pergerakan IHSG pekan depan akan diwarnai oleh berbagai sentimen penting. Di antaranya adalah rilis data suku bunga dan industri dari China, keputusan moneter Bank Indonesia (BI), serta pengumuman kinerja emiten untuk kuartal III-2025. Meskipun demikian, Herditya juga mencermati potensi tekanan dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan fluktuasi harga emas dunia, seperti yang ia sampaikan kepada Kontan pada Jumat (24/10/2025).

Senada, Oktavianus Audi, VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, menyoroti peran penting meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kondisi ini secara signifikan mendorong aksi beli bersih investor asing, yang tercatat mencapai Rp 6,13 triliun di seluruh pasar, menjadi katalis IHSG positif tambahan yang patut diperhitungkan.

Prediksi IHSG, Senin (27/10), Setelah Melejit 4,5% dalam Sepekan

Beberapa emiten yang telah melaporkan kinerja emiten mereka juga menunjukkan pertumbuhan yang tangguh. Sebagai contoh, laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat naik 5,7% secara year-on-year (YoY), sementara PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil meningkatkan laba sebesar 10,8% YoY.

Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, turut menambahkan bahwa optimisme pasar saham terhadap potensi penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) AS pada pekan depan menjadi salah satu faktor pendorong positif bagi laju IHSG. Investor juga menantikan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, dengan harapan dapat meredakan ketegangan hubungan dagang kedua negara adidaya tersebut. Lebih lanjut, Alrich menegaskan bahwa optimisme terhadap musim laporan kinerja emiten kuartal III-2025 dan proyeksi perbaikan ekonomi domestik di kuartal IV-2025 turut membangkitkan sentimen positif.

Memasuki pekan depan, perhatian utama investor akan tertuju pada pertemuan The Fed, di mana konsensus memperkirakan bank sentral AS tersebut akan kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, sehingga menjadi 4%. Selain itu, pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi di Korea Selatan yang dijadwalkan pada Kamis (30/10/2025) juga menjadi agenda krusial yang akan dicermati. Sebelumnya, hasil pertemuan antara Menteri Keuangan AS dan Wakil Perdana Menteri China di Malaysia pada Sabtu (25/10/2025) dan Minggu (26/10/2025) juga akan menjadi indikator penting bagi sentimen pasar.

Intip Saham Net Sell Terbesar Asing Saat IHSG Menguat Signifikan 4,50% Sepekan Ini

Meskipun demikian, Audi dan Herditya mengingatkan bahwa potensi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan fluktuasi harga komoditas emas yang masih rentan tekanan juga akan menjadi faktor yang perlu dicermati dan dapat turut memengaruhi laju IHSG pada pekan depan.

Rekomendasi Saham

Menyikapi sentimen tersebut, para analis juga memberikan prediksi IHSG untuk pekan depan. Audi memproyeksikan IHSG akan bergerak di antara level support 8.271 dan resistance 8.302, sementara Herditya memperkirakan rentang pergerakan di 8.220-8.320. Dari sisi teknikal, Alrich Paskalis Tambolang mengidentifikasi formasi candlestick shooting star yang mengindikasikan potensi koreksi. Dengan Stochastic RSI yang berpotensi membentuk Death Cross di area pivot, Alrich memprediksi IHSG berpeluang menguji level support 8.200 dan resistance 8.300.

Dengan mempertimbangkan berbagai sentimen ini, para analis juga memberikan rekomendasi saham pilihan. Alrich merekomendasikan saham RAJA, JSMR, PNLF, INTP, AUTO, dan ESSA untuk dicermati pada Senin (27/10/2025). Sementara itu, Audi memberikan rekomendasi trading buy untuk saham INET dengan support Rp 270 dan resistance Rp 316, serta speculative buy untuk saham DATA dengan support Rp 5.000 dan resistance Rp 6.400. Herditya menyarankan investor untuk mempertimbangkan saham BBTN dalam rentang support Rp 1.250-1.275, ESSA Rp 640-665, dan MEDC Rp 1.435-1.555.

Gelombang Buyback Saham Kuartal IV-2025: Sentimen Positif bagi Investor dan IHSG

Leave a Comment