Wall Street Melesat! Optimisme Dagang & Teknologi Dorong Rekor Baru

Muamalat.co.id Indeks-indeks utama Wall Street berhasil mencatat rekor penutupan tertinggi baru pada perdagangan Senin (27/10/2025). Kinerja impresif ini didorong oleh gelombang optimisme investor yang membubung tinggi, menyusul prospek cerah kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta antisipasi penuh menjelang rilis laporan keuangan dari sejumlah raksasa teknologi.

Harapan meredanya ketegangan dagang semakin menguat setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada Kamis mendatang. Pertemuan krusial ini akan membahas kerangka kesepakatan yang berpotensi menunda kenaikan tarif baru AS sekaligus melonggarkan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) dari China. Kabar positif ini sontak menenangkan kekhawatiran pasar akan eskalasi perang dagang, bahkan menekan indeks volatilitas VIX ke posisi terendah dalam sebulan terakhir.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent turut mengindikasikan kemajuan signifikan dalam pembicaraan dua hari di Malaysia. Bessent mengungkapkan bahwa China telah berkomitmen untuk meningkatkan pembelian kedelai dari AS dan melonggarkan kebijakan ekspor rare earth-nya. “Pernyataan Bessent yang konstruktif dan rencana pertemuan Trump-Xi secara kolektif memperkuat harapan akan meredanya tensi perdagangan global,” ujar Scott Wren, Senior Global Market Strategist Wells Fargo Investment Institute.

Selain faktor geopolitik, fokus investor juga tertuju pada laporan keuangan lima anggota “Magnificent Seven” – Microsoft, Apple, Alphabet, Amazon, dan Meta. Rilis ini akan menjadi tolok ukur penting bagi reli pasar yang selama ini didorong oleh optimisme terhadap pertumbuhan dan belanja modal (CapEx) di sektor kecerdasan buatan (AI). Wren menambahkan, “Pasar menaruh harapan besar agar hasil laporan keuangan nanti dapat membuktikan bahwa investasi masif di sektor AI benar-benar mampu menghasilkan pendapatan dan laba yang signifikan.”

Pada penutupan perdagangan, Dow Jones Industrial Average melesat 337,47 poin atau 0,71%, mencapai level 47.544,59. Indeks S&P 500 juga menguat tajam 1,23% ke 6.875,16, menandai pertama kalinya indeks ini menembus level 6.800. Sementara itu, Nasdaq Composite melonjak 1,86%, ditutup pada 23.637,46, menunjukkan kekuatan dominan sektor teknologi.

Sektor komunikasi memimpin penguatan dengan kenaikan 2,3%, didorong oleh reli saham Alphabet yang melonjak 3,6%. Tak kalah cemerlang, sektor teknologi melaju 2% menuju rekor tertinggi baru, diiringi lonjakan Qualcomm sebesar 11% menyusul peluncuran dua chip AI inovatif untuk pusat data. Nvidia juga turut menguat 2,8% dan menjadi penopang terbesar bagi kinerja S&P 500.

Saham Tesla ikut terangkat 4,3% berkat optimisme terhadap negosiasi dagang AS-China. Namun, analis Synovus Christopher Brown mengingatkan bahwa reli Tesla mungkin bersifat sementara, mengingat valuasinya yang masih tergolong mahal, “bahkan dengan kesepakatan dagang terbaik sekalipun.” Di sisi lain, saham perusahaan China yang terdaftar di AS, seperti Alibaba, JD.com, PDD Holdings, dan Baidu, turut menguat antara 2,7% hingga 4,8%, mencerminkan sentimen positif pasar terhadap hubungan dagang.

Kontras dengan penguatan di atas, saham sektor consumer staples dan materials justru melemah masing-masing 0,27% dan 0,25%. Saham penambang rare earth, seperti Critical Metals dan NioCorp Developments, bahkan anjlok masing-masing 13,7% dan 11,5%. Pelemahan ini terjadi setelah kekhawatiran pasokan berkurang drastis akibat potensi kesepakatan antara AS dan China, yang mengurangi spekulasi kelangkaan komoditas tersebut.

Dari sisi kebijakan moneter, pasar telah sepenuhnya memperhitungkan pemangkasan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin pada Rabu mendatang. Antisipasi ini menyusul data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis pekan lalu. Investor kini akan mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell untuk mencari sinyal mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember, yang dapat memberikan arah lebih jelas bagi pasar.

Beberapa saham lain yang juga menarik perhatian investor adalah Keurig Dr Pepper, yang melonjak 7,6% setelah menaikkan proyeksi penjualan tahunan dan mengumumkan rencana akuisisi JDE Peet’s senilai US$7 miliar. Saham Lululemon juga naik 1,8% usai mengumumkan kerja sama strategis dengan liga olahraga NFL, menandakan ekspansi pasar yang menjanjikan.

Sementara itu, dari pasar Amerika Latin, saham perusahaan Argentina melesat tajam pasca kemenangan Presiden terpilih Javier Milei, menandakan respons positif pasar terhadap perubahan politik. Saham YPF melonjak 23,8%, sedangkan Grupo Supervielle, Banco Macro, dan Banco BBVA Argentina masing-masing mencatatkan kenaikan lebih dari 35%, menunjukkan euforia investor terhadap arah ekonomi Argentina di bawah kepemimpinan baru.

Leave a Comment