Saham WIIM Melesat 101,44%, Penjualan Tembus Rp4,6 Triliun

JAKARTA — Saham emiten produsen rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) mencatatkan performa gemilang, melesat kencang sepanjang periode berjalan tahun 2025.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 31 Oktober 2025, harga saham WIIM berhasil parkir di level Rp1.400. Kenaikan ini melanjutkan tren positif, di mana dalam sebulan terakhir, harga per lembar saham telah menguat signifikan sebesar 10,24%.

Penguatan harga saham WIIM yang terjadi sepanjang bulan Oktober 2025 semakin menebalkan keuntungan yang dibukukan untuk periode berjalan tahun ini. Tercatat, hingga saat ini, saham produsen rokok tersebut telah membukukan kenaikan impresif sebesar 101,44% secara year-to-date (ytd) 2025.

: Lo Kheng Hong Borong Jutaan Lembar Saham GJTL Usai Rilis Lapkeu Kuartal III/2025

Kinerja cemerlang harga saham WIIM ini selaras dengan rapor keuangan positif yang dicapai perseroan untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2025, yakni dari Januari hingga September 2025.

Seperti yang telah diberitakan Bisnis sebelumnya, penjualan neto WIIM tercatat mencapai Rp4,6 triliun per akhir September 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan substansial sebesar 34,34% secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan Rp3,43 triliun yang dicatatkan pada sembilan bulan tahun 2024.

: : Bumi Resources Bukukan Penurunan Laba Bersih Kuartal III/2025

Secara rinci, kontribusi utama penjualan neto Wismilak berasal dari penjualan lokal produk sigaret kretek mesin senilai Rp2,88 triliun, disusul sigaret filter Rp1,04 triliun, dan sigaret kretek tangan Rp645,92 miliar. Selain itu, cerutu menyumbang Rp2,37 miliar dan penjualan lainnya Rp5,82 miliar. Tak hanya pasar domestik, WIIM juga mengantongi penjualan ekspor sebesar Rp20,1 miliar per kuartal III/2025.

Namun, seiring dengan peningkatan penjualan, beban pokok penjualan WIIM juga mengalami kenaikan 35,76% YoY, dari Rp2,65 triliun menjadi Rp3,6 triliun. Komponen utama yang mendominasi struktur beban pokok penjualan Wismilak meliputi pembelian bahan baku dan pembantu sebesar Rp1,33 triliun, serta pemakaian pita cukai yang mencapai Rp2,06 triliun.

: : Modal Emiten Rokok Sampoerna (HMSP) dari Dividen hingga Valuasi ‘Murah’

Selain beban pokok penjualan, WIIM juga mencatat kenaikan pada beberapa pos beban lainnya. Beban penjualan meningkat menjadi Rp413,85 miliar, sementara beban umum dan administrasi naik menjadi Rp207,05 miliar. Beban bunga perusahaan juga terpantau melonjak dari Rp5,66 miliar menjadi Rp19,12 miliar. Tak ketinggalan, beban pajak penghasilan ikut melambung tinggi dari Rp52,96 miliar per kuartal III/2024 menjadi Rp89,46 miliar per 30 September 2025.

Kendati demikian, di tengah berbagai kenaikan beban tersebut, Wismilak tetap mampu membukukan kenaikan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk, atau yang lebih dikenal sebagai laba bersih. Laba bersih WIIM tercatat sebesar Rp284,96 miliar per kuartal III/2025, menunjukkan pertumbuhan yang solid 37,32% YoY dari Rp207,51 miliar. Peningkatan ini juga tercermin pada laba per saham WIIM yang naik dari Rp99,97 menjadi Rp137,28.

Per 30 September 2025, WIIM menggenggam total aset senilai Rp3,35 triliun. Di sisi liabilitas, total utang perusahaan tercatat sebesar Rp1,29 triliun, dengan total ekuitas yang mencapai Rp2,06 triliun, menunjukkan posisi keuangan yang sehat.

Wismilak Inti Makmur Tbk. – TradingView

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Leave a Comment