Menemukan saham undervalued, atau saham yang harganya diperdagangkan di bawah nilai intrinsik atau nilai wajarnya, sering kali menjadi impian para investor. Ini menjanjikan peluang emas, terutama bagi mereka yang ingin membeli aset dengan harga murah namun berpotensi mendapatkan keuntungan tinggi di masa depan. Meskipun demikian, proses analisis saham sering dianggap rumit, melibatkan deretan angka, istilah keuangan yang asing, hingga laporan perusahaan yang sekilas membingungkan.
Padahal, sebetulnya ada berbagai metode sederhana dan sangat efektif untuk menilai apakah sebuah saham tergolong undervalued atau tidak, bahkan tanpa perlu menjadi analis keuangan profesional. Berikut adalah beberapa cara praktis untuk mengidentifikasi saham undervalued yang bisa diterapkan oleh investor pemula, tanpa perlu merasa kewalahan.
- Cek Rasio Price to Earnings (P/E)

Salah satu indikator paling populer dan mudah diakses untuk mengamati saham undervalued adalah rasio harga terhadap laba, atau yang dikenal luas sebagai Price to Earning Ratio (P/E). Rumusnya sangat sederhana: harga saham dibagi dengan laba bersih per saham, yang informasinya bisa dengan mudah ditemukan di berbagai aplikasi saham atau situs keuangan terkemuka.
Jika P/E ratio sebuah saham jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industrinya, ini bisa menjadi sinyal kuat bahwa saham tersebut sedang undervalued oleh pasar. Namun, penting untuk selalu memastikan konsistensi laba perusahaan. Nilai P/E yang rendah haruslah karena harga yang belum optimal, bukan karena kinerja keuangan perusahaan yang buruk secara berkepanjangan.
- Bandingkan Price to Book Value (P/B)
Rasio Price to Book Value (P/B) menunjukkan seberapa besar harga saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan, yaitu nilai aset bersih setelah dikurangi seluruh liabilitas. Umumnya, P/B ratio di bawah 1 sering dianggap sebagai indikator kuat bahwa saham tersebut diperdagangkan lebih murah dari nilai aset riil perusahaan.
Meski demikian, sangat penting untuk memahami komposisi aset perusahaan. Tidak semua aset memiliki nilai likuid yang sama. Perusahaan dengan P/B rendah namun memiliki banyak utang atau aset yang sulit dicairkan tetap bisa menimbulkan risiko yang patut diwaspadai oleh investor.
- Perhatikan Dividen dan Konsistensinya
Saham undervalued yang berkualitas sering kali tetap mampu membayar dividen secara konsisten kepada para pemegang sahamnya, bahkan ketika harga sahamnya sedang tertekan. Pembayaran dividen yang rutin dan stabil mencerminkan kemampuan perusahaan untuk terus menghasilkan laba dan berkomitmen membagikannya sebagai bentuk apresiasi kepada investor.
Apabila suatu saham diperdagangkan pada harga rendah, namun secara konsisten membagikan dividen yang stabil atau bahkan meningkat setiap tahunnya, ini bisa menjadi petunjuk bahwa pasar belum sepenuhnya menyadari nilai fundamental sebenarnya dari perusahaan tersebut. Situasi ini bisa menjadi peluang emas bagi investor cerdas untuk mengakumulasi saham tersebut sebelum harganya kembali naik sejalan dengan nilai intrinsiknya.
- Gunakan Analisis Kompetitor dalam Industri yang Sama
Cara lain yang efektif untuk mengidentifikasi saham undervalued adalah dengan melakukan perbandingan langsung antara perusahaan yang diincar dengan kompetitor sejenis yang beroperasi dalam industri yang sama. Perhatikan metrik-metrik kunci seperti P/E, P/B, dan margin keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki model bisnis serupa.
Jika perusahaan yang Anda targetkan menunjukkan angka-angka fundamental yang lebih menarik dibandingkan pesaingnya, namun dihargai lebih rendah oleh pasar, ini bisa menjadi sinyal kuat bahwa saham tersebut sedang undervalued. Analisis perbandingan semacam ini akan sangat membantu Anda dalam menilai apakah harga murah yang terpampang adalah suatu kewajaran atau justru merupakan peluang investasi yang menjanjikan.
Mencari saham undervalued sesungguhnya tidak harus selalu melibatkan perhitungan yang rumit atau analisis yang kompleks. Dengan memahami dan menerapkan rasio-rasio sederhana yang telah disebutkan, serta melakukan perbandingan cerdas dengan kompetitor sejenis, Anda sudah dapat menyaring saham-saham dengan potensi keuntungan yang signifikan. Melalui pendekatan yang tepat dan disiplin, Anda berpotensi membangun portofolio investasi yang kokoh dan berkelanjutan!
Valuasi Saham Tesla Dinilai Gila oleh Pakar, Saatnya Jual? 4 Sektor Saham Paling Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi