Emas Bertahan di Sekitar US$ 4.000, Pasar Tunggu Sinyal Baru dari The Fed

Muamalat.co.id  Harga emas dunia bergerak stabil pada perdagangan Senin (3/11/2025), bertahan di kisaran US$ 4.000 per ons, seiring pelaku pasar menanti rilis data ketenagakerjaan sektor swasta Amerika Serikat (AS) pekan ini. 

Data tersebut akan menjadi petunjuk arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) menjelang akhir tahun.

Harga emas spot tercatat nyaris tidak berubah di level US$ 4.002,35 per ons pada pukul 13.32 waktu New York. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,4% menjadi US$ 4.014 per ons.

“Emas tengah membentuk kisaran perdagangan baru, kemungkinan di level atas US$ 3.000 hingga pertengahan US$ 4.000. Ini merupakan fase konsolidasi yang wajar setelah kenaikan besar sebelumnya,” ujar analis Marex, Edward Meir.

Emas Dekati Rekor Tertinggi, Pasar Tunggu Sinyal Kebijakan The Fed

Sejauh tahun ini, harga emas telah menguat 53%, meski sempat turun lebih dari 8% dari rekor tertinggi yang dicapai pada 20 Oktober lalu.

Fokus investor kini tertuju pada rilis data ketenagakerjaan ADP yang dijadwalkan pada Rabu, serta indeks aktivitas manufaktur ISM yang keluar pekan ini. Namun, sebagian data ekonomi penting dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS masih tertunda akibat penghentian sementara operasional pemerintah.

Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa peluang pemangkasan suku bunga tambahan tahun ini belum dapat dipastikan. 

Saat ini, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada Desember sebesar 65,3%, turun dari hampir 100% sebelum pertemuan The Fed pekan lalu.

Harga Emas Bertahan Dekat Rekor Tertinggi, Pasar Cermati Sinyal Kebijakan The Fed

Emas yang tidak memberikan imbal hasil umumnya mendapat keuntungan saat suku bunga rendah dan kondisi ekonomi tidak menentu. 

“Stagnannya harga emas saat ini tampak seperti jeda, bukan tanda pelemahan. Faktor musiman, kebijakan China yang bersifat sementara, serta penguatan dolar menjadi penyebab koreksi jangka pendek, tapi tidak mengubah tren jangka panjang,” kata Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, dalam catatannya.

Sementara itu, China pada Sabtu lalu mengakhiri kebijakan lama berupa pembebasan pajak bagi sejumlah pengecer emas. Langkah ini dikhawatirkan dapat mengurangi laju pembelian emas di pasar konsumen terbesar dunia tersebut.

The Fed Diperkirakan Turunkan Suku Bunga, Isyaratkan Pelonggaran Moneter Lanjutan

Di pasar logam mulia lainnya, harga perak turun 0,8% menjadi US$48,25 per ons, platinum melemah 0,2% ke US$1.564,30 per ons, sedangkan paladium naik 0,4% menjadi US$1.439,86 per ons.

Leave a Comment