Muamalat.co.id JAKARTA. Saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) kembali bangkit ke zona hijau setelah mengalami tekanan dalam beberapa waktu terakhir. Pada perdagangan Selasa (4/10) pukul 15:31 WIB, saham TOBA parkir di level Rp 825 per saham atau naik 5,77% dibandingkan hari sebelumnya.
Research Analyst MNC Sekuritas Raka Junico mencermati dalam beberapa hari terakhir saham TOBA sempat mengalami tekanan setelah emiten ini mengeluarkan pernyataan tidak mengikuti proyek Waste to Energy dari Danantara.
Pasalnya, pelaku pasar dan investor punya ekspektasi bahwa proyek Waste to Energy tersebut akan sangat baik bagi perkembangan bisnis TOBA. Namun Raka menilai proyek Waste to Energy masih sangat lama untuk dieksekusi.
Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.708 Per Dolar AS Hari Ini (4/11), Asia Bervariasi
Raka mencermati sebenarnya dalam beberapa tahun terakhir, TOBA secara agresif dalam mengakuisisi perusahaan berkelanjutan yang sudah menghasilkan pendapatan hingga laba.
“Jadi pilihan TOBA untuk fokus pada ekspansi internasional adalah keputusan yang baik bagi kinerja keuangan,” jelasnya dalam keterangannya, Selasa (4/11).
Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, TOBA membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$ 288,2 juta dengan EBITDA disesuaikan mencapai US$ 31,8 juta.
Segmen pengelolaan limbah kini menjadi kontributor utama dengan porsi 39% terhadap total pendapatan dan 88% terhadap EBITDA. Raka bilang hal tersebut menggambarkan pergeseran struktur bisnis menuju pilar berkelanjutan.
Fundamental keuangan juga tetap solid dengan posisi kas mencapai US$89 juta atau naik sekitar 31% dibandingkan akhir 2024. Ini memperkuat kapasitas pendanaan untuk ekspansi berbagai proyek hijau, termasuk penguatan operasi Cora Environment di bidang waste-to-energy.
Raka menilai investor saat ini masih percaya terhadap transformasi dan bisnis berkelanjutan TOBA. Ini tercermin dalam laporan keuangan kuartal III-2025, di mana segmen pengolahan limbah mulai berkontribusi terhadap kinerja TOBA.
“Kinerja kuartal III-2025, menunjukkan hasil diversifikasi TOBA. Kontribusi besar dari bisnis pengelolaan limbah dan efisiensi keuangan yang meningkat menjadi katalis utama bagi prospek jangka menengah,” ujarnya.
Raka mencermati valuasi saham TOBA masih relatif menarik dibandingkan emiten sejenis di internasional, dengan rasio Price Book Value (PBV) sekitar 1,94 kali.
Pasalnya, beberapa emiten sustainability global memiliki valuasi yang cukup tinggi seperti Waste Management Inc yang berbasis di AS memiliki PBV 8,6 kali, Republic Services Inc di 5,6 kali dan Clean Harbors Inc di 4,6 kali.
Baramulti Suksessarana (BSSR) Siap Tebar Dividen Interim US$ 35 Juta