IHSG Besok: Analisis & Rekomendasi Saham Senin, 11 Agustus

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri sesi perdagangan Jumat (8/8/2025) dengan kenaikan signifikan sebesar 43,20 poin atau 0,58%, menutup pekan di level 7.533. Meskipun demikian, secara akumulatif dalam sepekan, IHSG masih menunjukkan pelemahan tipis sebesar 0,06%.

Menatap pekan depan, para analis pasar memberikan proyeksi dan sentimen yang akan mewarnai pergerakan IHSG. Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, memprediksi IHSG berpotensi terkoreksi pada perdagangan Senin (11/8/2025), dengan menetapkan level support di 7.490 dan level resistance di 7.579.

Beberapa sentimen utama yang diperkirakan akan memengaruhi pergerakan IHSG menurut Herditya meliputi rilis data inflasi China, dinamika nilai tukar rupiah, pergerakan harga emas global, serta aliran dana asing pasca pengumuman rebalancing Morgan Stanley Capital International (MSCI).

Senada, Oktavianus Audi, VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia, memperkirakan IHSG pada Senin (11/8/2025) akan bergerak mixed cenderung melemah. Ia menempatkan level support di 7.470 dan resistance di 7.660. Audi juga menyoroti indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang menunjukkan tren pelemahan berlanjut.

Lebih lanjut, Audi memandang bahwa fokus pasar di pekan mendatang akan tertuju pada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk periode Juli 2025, yang diperkirakan naik 3% secara tahunan (yoy). Data ini berpotensi menyebabkan Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) belum sepenuhnya bersikap dovish, yang cenderung berdampak negatif bagi pasar saham global, termasuk IHSG.

Sementara itu, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, memproyeksikan level support IHSG pada Senin (11/8) berada di kisaran 7.428 dan 7.358, dengan level resistance di 7.585 dan 7.659. Pergerakan IHSG di pekan depan, menurut Nafan, akan sangat dipengaruhi oleh implementasi tarif resiprokal AS serta perkembangan inflasi AS, khususnya data Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI).

Meskipun tekanan inflasi masih diperkirakan ada, pelaku pasar tetap optimis The Fed memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin paling cepat pada bulan September. Untuk sentimen domestik, pasar akan menantikan rilis data penjualan ritel Indonesia yang diproyeksikan masih mencatat pertumbuhan positif.

Rekomendasi Saham

Dalam analisisnya, Oktavianus Audi merekomendasikan beberapa saham pilihan berdasarkan analisis teknikal, yaitu:

  • PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)
    • Rekomendasi: Trading buy
    • Support: Rp 2.540
    • Resistance: Rp 2.780
  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
    • Rekomendasi: Speculative buy
    • Support: Rp 2.890
    • Resistance: Rp 3.100

Di sisi lain, Herditya Wicaksana menyarankan untuk mencermati saham-saham seperti PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) dengan target harga Rp 79-Rp 82 per saham, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) di kisaran target harga Rp 388-Rp 398 per saham, serta PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dengan target harga Rp 7.475-Rp 7.700 per saham.

Ringkasan

IHSG ditutup menguat pada perdagangan Jumat (8/8/2025), namun secara mingguan masih mengalami pelemahan tipis. Analis memprediksi IHSG berpotensi terkoreksi pada Senin (11/8/2025) dengan level support dan resistance yang berbeda-beda. Sentimen yang diperkirakan memengaruhi pergerakan IHSG meliputi data inflasi China dan AS, nilai tukar rupiah, harga emas, dan aliran dana asing pasca rebalancing MSCI.

Fokus pasar di pekan mendatang tertuju pada data inflasi AS yang dapat memengaruhi kebijakan The Fed. Beberapa saham direkomendasikan oleh analis berdasarkan analisis teknikal, seperti EXCL dan TLKM. Saham lainnya yang disarankan untuk dicermati adalah JKON, PWON, dan AADI dengan target harga yang telah ditentukan.

Leave a Comment