Muamalat.co.id JAKARTA. Emiten energi terbarukan, PT Futura Energi Global Tbk (FUTR), tengah memfinalisasi strategi pembiayaan ambisius untuk menggarap dua proyek energi baru terbarukan (EBT) berskala besar. Inisiatif strategis ini mencakup pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 130 megawatt (MW) di Bali serta proyek panas bumi (geothermal) di Jawa Tengah yang dikelola melalui anak usahanya, PT Sejahtera Alam Energy (SAE).
Direktur Utama Futura Energi Global, Tonny Agus Mulyantono, menjelaskan bahwa fokus utama perusahaan saat ini adalah mempercepat realisasi kedua proyek tersebut. Langkah ini dianggap krusial sebagai pilar fundamental bagi pertumbuhan bisnis FUTR dalam jangka panjang. Tonny menambahkan, “Transformasi ini sejalan dengan visi bisnis pengendali baru yang membawa pengalaman dan aset signifikan di sektor energi terbarukan,” dalam paparan publik virtual yang diselenggarakan pada Senin (10/11/2025).
Untuk mendukung proyek PLTS 130 MW di Bali, FUTR telah menunjukkan komitmen kuat. Pada tanggal 21 Oktober 2025, perusahaan telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Zhejiang Energy PV-Tech Co., Ltd dan PT Hypec International. Kemitraan strategis dengan investor asal China ini menjadi langkah awal penting dalam pengembangan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya tersebut.
Sementara itu, proyek geothermal SAE di Jawa Tengah diproyeksikan menjadi kontributor utama dalam portofolio EBT FUTR. Melalui PT Sejahtera Alam Energy, perusahaan ini mengelola aset pembangkit dengan kapasitas mencapai 220 MW. Proyek geothermal ini menarik investasi sekitar US$ 80 juta, menunjukkan skala dan potensi besar dalam diversifikasi sumber energi perusahaan.
Mengenai skema pendanaan, Tonny merinci bahwa untuk proyek PLTP SAE, dana akan bersumber dari kas internal perusahaan serta dukungan dari mitra strategis. Proses pembiayaan ini dipastikan akan dilaksanakan secara bertahap dan efisien guna menjaga stabilitas keuangan. Untuk proyek PLTS di Bali, FUTR masih dalam tahap pembahasan intensif mengenai skema pendanaan bersama mitra strategis dari China. Perkembangan terkait pendanaan proyek vital ini akan disampaikan kepada publik sesuai dengan ketentuan pasar modal.
Dengan persiapan yang matang, Tonny Agus Mulyantono berharap seluruh rencana kerja dapat mulai dieksekusi pada awal tahun 2026. Eksekusi ini akan dimulai setelah seluruh struktur dan dokumen transaksi berhasil diselesaikan. Implementasi proyek-proyek energi terbarukan ini diharapkan tidak hanya mendorong pertumbuhan Futura Energi Global tetapi juga memberikan manfaat signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan.