GOTO Tegaskan RUPSLB Bukan Minta Restu Merger dengan Grab

Muamalat.co.id JAKARTA. Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara tegas membantah adanya kaitan antara rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2025 dengan isu merger bersama Grab.

R. A. Koesoemohadiani, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GoTo, menjelaskan bahwa sebagai entitas perusahaan publik, penyelenggaraan RUPSLB adalah bagian integral dari praktik tata kelola perusahaan yang baik dan transparan. Oleh karena itu, langkah ini tidak perlu menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor maupun publik.

Dalam keterangan resminya pada Senin (10/11), wanita yang akrab disapa Diani ini menegaskan, “Agenda RUPSLB ini tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun, dan informasi lebih lanjut akan kami sampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.”

Kuota SBN Ritel Terakhir di 2025 Sebesar Rp 10 Triliun, Cek Besaran Kuponnya

Diani menambahkan bahwa detail lebih lanjut terkait rencana rapat umum pemegang saham ini akan diumumkan secara resmi pada saat GOTO melakukan pemanggilan RUPSLB, yang dijadwalkan pada 25 November 2025.

Ia juga meyakinkan bahwa direktur utama, direksi, dan seluruh jajaran manajemen GOTO terus berkomitmen penuh untuk bertindak secara profesional serta mengedepankan kepentingan seluruh pemangku kepentingan perusahaan.

Menanggapi maraknya spekulasi media terkait potensi transaksi antara GOTO dan Grab, Diani kembali menekankan bahwa, “hingga saat ini belum ada suatu keputusan ataupun kesepakatan terkait hal tersebut.”

Sebelumnya, isu mengenai rencana GOTO untuk menggelar RUPS terkait merger dengan Grab memang sempat mencuat. Kabar tersebut bahkan dikabarkan bersumber langsung dari Istana Kepresidenan, memicu berbagai spekulasi di pasar.

Spekulasi ini berkembang setelah Grab dan GOTO dilaporkan mengadakan diskusi dengan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, yang kemudian diinterpretasikan sebagai indikasi adanya potensi aksi korporasi besar.

Lebih lanjut, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara disebut-sebut akan terlibat dalam potensi aksi merger ini. Keterlibatan Danantara dikaitkan erat dengan kepentingan investasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) pada saham GOTO.

Perlu diketahui, TLKM mencatat kerugian yang belum direalisasikan dari investasinya di saham GOTO sebesar Rp 380 miliar per 30 September 2025. Pada penutupan perdagangan Senin (10/11), saham GOTO parkir di level Rp 67.

IHSG Melemah Tipis Hari Ini, Simak Proyeksinya Untuk Besok, Selasa (11/11)

Leave a Comment