IHSG Merah: Saham Net Sell Asing Ini Wajib Dipantau!

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan volatilitas yang menarik pada perdagangan awal pekan ini, Senin (10/11/2025). Setelah bergerak nyaman di zona hijau sepanjang hari, indeks acuan pasar saham Indonesia ini justru menutup sesi di zona merah, mengakhiri hari dengan penurunan tipis.

Mengutip data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tergelincir 0,04% ke level 8.381,24 pada penutupan perdagangan. Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan ini sebagian besar dipicu oleh satu sektor yang tampil paling menonjol dalam tekanan jual.

Penurunan IHSG ini disebabkan oleh kinerja sektor Kesehatan. Sektor ini menjadi satu-satunya dari 11 indeks sektoral yang tercatat di BEI yang berada di zona merah, menunjukkan tekanan signifikan yang mampu menyeret kinerja pasar secara keseluruhan meskipun sektor-sektor lain menunjukkan penguatan.

Di sisi lain, mayoritas sektor lainnya berhasil mencatatkan kenaikan yang solid. Sektor teknologi memimpin penguatan dengan melonjak 3,87%, diikuti oleh sektor perindustrian yang naik 3,00%. Sektor properti dan real estate juga membukukan kinerja impresif dengan kenaikan 2,55%, sementara infrastruktur menguat 1,29%, dan barang baku naik 1,19%.

Secara keseluruhan, aktivitas perdagangan saham di BEI pada hari itu mencatat total volume mencapai 44,26 miliar saham, dengan nilai transaksi fantastis sebesar Rp 20,65 triliun. Meskipun IHSG ditutup melemah, dinamika pasar tetap tinggi dengan 282 saham menguat, 371 saham melemah, dan 157 saham lainnya stagnan.

Menariknya, di tengah fluktuasi kinerja saham domestik, investor asing terpantau melakukan aksi jual bersih (net sell) pada sejumlah saham unggulan. Berikut adalah 10 saham dengan nilai net sell terbesar yang dibukukan oleh investor asing pada perdagangan Senin:

  1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 181,32 miliar
  2. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) senilai Rp 141,38 miliar
  3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 129,95 miliar
  4. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) senilai Rp 79,56 miliar
  5. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) senilai Rp 71,03 miliar
  6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) senilai Rp 66,89 miliar
  7. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 19,91 miliar
  8. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 19,35 miliar
  9. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) senilai Rp 19,35 miliar
  10. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) senilai Rp 15,23 miliar

Leave a Comment