Wall Street Reli! Harapan Akhir Shutdown Pemerintah AS Dongkrak Pasar

Muamalat.co.id NEW YORK. Dunia pasar modal dikejutkan oleh gelombang optimisme di Wall Street pada pembukaan perdagangan Senin (10/11/2025). Indeks-indeks utama mengalami penguatan signifikan, didorong oleh harapan besar akan kemajuan pembahasan di Washington untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang telah memecahkan rekor sebagai yang terlama dalam sejarah negara itu.

Pada awal perdagangan yang dinamis ini, indeks Dow Jones Industrial Average menanjak 108 poin atau 0,23%, mencapai level 47.095,06. Tak kalah, S&P 500 melonjak 56,6 poin atau 0,84% ke angka 6.785,36, sementara Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan melesat 350,3 poin atau 1,52%, menembus 23.354,85. Kenaikan substansial ini menandai peningkatan tajam dalam selera risiko investor, mencerminkan respons positif terhadap langkah prosedural yang diambil para senator AS terhadap rancangan undang-undang yang bertujuan mendanai pemerintah hingga 30 Januari.

Proses persetujuan rancangan undang-undang ini masih memerlukan jalan panjang; setelah disahkan Senat, ia harus melalui persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dan mendapatkan tanda tangan Presiden Donald Trump sebelum dapat berlaku secara resmi. Namun, harapan akan resolusi ini telah cukup memicu euforia di pasar saham AS, menawarkan secercah harapan di tengah ketidakpastian politik.

Ekonom Jefferies, Mohit Kumar, menyoroti bahwa berakhirnya penutupan pemerintahan akan bertindak sebagai katalis positif jangka pendek bagi pasar keuangan. Menurutnya, dengan posisi investor yang cenderung lebih ringan, kemungkinan besar akan terjadi aksi beli kembali yang masif. Lebih dari itu, langkah ini juga akan membuka jalan bagi rilis data ekonomi penting yang tertunda, seperti klaim pengangguran dan laporan ketenagakerjaan yang biasanya dikeluarkan pada awal Desember.

Memang, penutupan pemerintahan yang berkepanjangan telah secara signifikan menghambat publikasi data ekonomi resmi, memaksa pelaku pasar untuk bergantung pada indikator swasta. Indikator-indikator ini, sayangnya, memberikan gambaran yang beragam mengenai kondisi pasar tenaga kerja. Gedung Putih sendiri sebelumnya telah mengeluarkan peringatan serius bahwa jika penutupan terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV bahkan bisa saja jatuh ke wilayah negatif, sebuah skenario yang ingin dihindari oleh semua pihak.

Optimisme kuat bahwa kebuntuan politik akan segera berakhir juga memicu pergerakan positif di pasar berjangka. Pada pukul 08.32 waktu New York, kontrak berjangka Dow Jones naik 176 poin (0,37%), S&P 500 menguat 64 poin atau 0,95%, dan Nasdaq 100 melambung 381,5 poin atau 1,52%. Sementara itu, indeks volatilitas CBOE (VIX) menunjukkan penurunan 0,7 poin, berada di level 18,38, setelah sebelumnya sempat mencapai titik tertinggi dalam tiga minggu terakhir pada Jumat lalu, menandakan meredanya kekhawatiran investor.

Sektor teknologi memimpin penguatan di perdagangan pra-pasar, dengan saham Nvidia melonjak 3,4%, sementara Alphabet dan Meta Platforms masing-masing menguat 2,4% dan 1,5%. Tidak hanya itu, saham maskapai penerbangan juga mencatat kenaikan sekitar 2% menyusul laporan gangguan penerbangan yang disebabkan oleh kekurangan petugas pengatur lalu lintas udara, yang menimbulkan harapan akan solusi pemerintah.

Wall Street Turun, S&P 500 dan Nasdaq Melorot Dipicu Penurunan Saham Dell dan Nvidia

Di tengah euforia pasar, data dari LSEG mengungkapkan kabar positif lainnya: sekitar 83% dari 446 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja kuartal III berhasil mencatatkan laba di atas ekspektasi. Saham Venture Global, misalnya, melesat 13% setelah perusahaan ekspor gas alam cair (LNG) itu berhasil berbalik mencetak laba yang solid. Di sisi lain, Metsera anjlok 15,5% setelah Pfizer memenangkan persaingan akuisisi senilai US$10 miliar terhadap perusahaan tersebut, mengindikasikan dinamika persaingan di sektor farmasi.

Wall Street Mixed, S&P 500 dan Nasdaq Catat Rekor Lagi, Terangkat Saham Alphabet

Sebaliknya, saham perusahaan asuransi kesehatan menunjukkan pelemahan, menyusul seruan Presiden Trump agar dana federal di bawah skema Affordable Care Act dialihkan langsung ke individu, bukan ke perusahaan asuransi. Kebijakan potensial ini memicu penurunan saham Centene sebesar 7,9% dan UnitedHealth sebesar 2%, menunjukkan sensitivitas sektor terhadap perubahan kebijakan pemerintah.

Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Catat Rekor Didukung Kesepakatan Dagang AS-Vietnam

Dengan peluang berakhirnya penutupan pemerintahan yang diperkirakan mencapai 85% menurut situs prediksi Polymarket, pelaku pasar secara kolektif berharap kembalinya aktivitas pemerintahan dapat memulihkan kejelasan data ekonomi dan menstabilkan sentimen di Wall Street. Resolusi ini diharapkan dapat membawa kembali prediktabilitas dan kepercayaan yang sangat dibutuhkan di pasar Amerika Serikat.

Ringkasan

Wall Street mengalami reli signifikan pada pembukaan perdagangan dengan harapan berakhirnya penutupan sebagian pemerintahan AS. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite mencatatkan kenaikan yang didorong oleh sentimen positif terhadap potensi kesepakatan pendanaan pemerintah hingga 30 Januari. Optimisme ini dipicu oleh langkah prosedural di Senat AS terhadap rancangan undang-undang yang bertujuan mengakhiri penutupan pemerintahan.

Berakhirnya penutupan pemerintahan diharapkan menjadi katalis positif jangka pendek bagi pasar keuangan. Investor cenderung melakukan aksi beli kembali dan menantikan rilis data ekonomi penting yang tertunda. Sektor teknologi memimpin penguatan dan sentimen positif ini diharapkan dapat memulihkan kejelasan data ekonomi dan menstabilkan sentimen di Wall Street.

Leave a Comment