Muamalat.co.id, JAKARTA. Pasar komoditas global kembali menyaksikan kenaikan harga emas pada perdagangan Selasa pagi, 11 November 2025. Pukul 07.38 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2025 di Commodity Exchange tercatat berada di level US$ 4.130,40 per ons troi. Angka ini menandai kenaikan tipis sebesar 0,20% dari posisi sehari sebelumnya, yaitu US$ 4.122 per ons troi, menunjukkan momentum positif di awal pekan.
Kenaikan harga emas ini tidak terlepas dari optimisme pasar yang didorong oleh ekspektasi bahwa parlemen Amerika Serikat akan segera menemukan solusi untuk mengakhiri penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah negara tersebut.
Mengutip laporan dari Bloomberg, sentimen positif ini kian diperkuat setelah pada Senin, 10 November 2025, Gedung Putih menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan bipartisan. Inisiatif ini diharapkan mampu membawa jalan keluar untuk mengakhiri krisis penutupan pemerintahan. Dengan kemajuan ini, ada kemungkinan besar operasional pemerintahan Amerika Serikat dapat kembali dibuka dalam beberapa hari ke depan, mengurangi ketidakpastian di pasar finansial.
Lebih lanjut, Nicky Shiels, Kepala Penelitian di MKS Pamp SA, mengungkapkan pandangannya mengenai potensi respons dari bank sentral. Shiels memprediksi bahwa The Fed kemungkinan besar akan mengambil langkah untuk menyuntikkan lebih banyak uang atau meningkatkan likuiditas ke dalam sistem. Hal ini bertujuan untuk mengatasi pengurasan likuiditas parsial yang terjadi selama periode penutupan pemerintahan.
Pandangan ini selaras dengan pernyataan Presiden Fed New York, John Williams, yang sebelumnya mengindikasikan bahwa bank sentral mungkin perlu segera memperluas neracanya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang mendesak. Pernyataan dari tokoh-tokoh penting ini menambah keyakinan pasar akan adanya dukungan moneter.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Shiels menyimpulkan, “Emas dan perak menyukai prospek likuiditas yang lebih banyak yang dipompa ke dalam sistem atau harga aset yang lebih tinggi.” Pernyataan ini secara jelas menunjukkan bahwa kebijakan yang menambah pasokan uang atau meningkatkan likuiditas kerap menjadi faktor pendorong utama bagi kenaikan nilai emas sebagai aset safe-haven di pasar komoditas.
Harga Emas Tembus US$4.080 per Ounce, Emiten Tambang Kompak Menguat Senin (10/11)