JAKARTA. Kurs Rupiah spot memulai perdagangan Selasa (11/11/2025) pagi dengan tren pelemahan. Pada pukul 09.17 WIB, nilai tukar Rupiah tercatat berada di level Rp 16.704 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,31% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya yang berada di level Rp 16.654 per dolar AS. Pelemahan ini mengindikasikan adanya tekanan pasar terhadap mata uang domestik di awal sesi perdagangan.
Situasi serupa juga terpantau di pasar mata uang Asia, di mana mayoritas mata uang regional menunjukkan kinerja melemah terhadap dolar AS pagi ini. Won Korea tercatat mengalami pelemahan paling signifikan sebesar 0,49%, diikuti oleh Rupiah Indonesia dengan penurunan 0,31%. Selain itu, beberapa mata uang lain yang juga melemah adalah Baht Thailand 0,20%, Yen Jepang 0,15%, Yuan China 0,04%, Dolar Taiwan 0,04%, Dolar Singapura 0,04%, dan Ringgit Malaysia 0,01% terhadap greenback.
Namun, di tengah gelombang pelemahan tersebut, tidak semua mata uang Asia bergerak negatif. Peso Filipina berhasil menguat 0,10% dan Dolar Hong Kong juga menunjukkan penguatan tipis sebesar 0,003% terhadap dolar AS, menandakan adanya resistensi di beberapa pasar.
Rupiah Ditutup Menguat pada Senin (10/11), Begini Proyeksinya pada Selasa (11/11)
Kondisi pelemahan Rupiah dan sebagian besar mata uang Asia ini selaras dengan penguatan indeks dolar (DXY) di pasar global. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia ini tercatat menguat ke level 99,66, naik dari posisi 99,58 pada hari sebelumnya. Kenaikan indeks dolar menunjukkan dominasi greenback yang memberikan tekanan lebih lanjut pada mata uang lain.