Pendapatan dan Laba Bersih Indo Tambangraya (ITMG) Terkikis Pada Kuartal III-2025

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menghadapi tantangan serius pada kinerja keuangannya, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih, sepanjang kuartal III-2025. Penurunan signifikan ini tak terlepas dari tren pelemahan harga batubara di pasar global yang terus berlanjut. Kondisi ini menuntut perseroan untuk beradaptasi dengan dinamika pasar komoditas yang volatil.

Hingga akhir kuartal III-2025, ITMG membukukan pendapatan sebesar US$ 1,37 miliar, anjlok 17% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan US$ 1,66 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kontraksi pendapatan ini utamanya dipicu oleh penurunan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) batubara yang merosot 21% yoy, dari US$ 97 per ton pada Januari—September 2024 menjadi US$ 77 per ton pada Januari—September 2025, sejalan dengan indeks harga batubara global. Namun, di tengah tekanan harga, volume penjualan batubara ITMG justru menunjukkan peningkatan 4% secara tahunan, mencapai 17,9 juta ton, seperti yang disampaikan Manajemen ITMG dalam siaran persnya pada Selasa (11/11/2025).

Ditinjau dari sebaran geografis, ITMG mencatat penurunan pendapatan dari pasar ekspor di sejumlah negara strategis. Pendapatan ekspor batubara ke China terkoreksi 24% yoy menjadi US$ 423 juta pada kuartal III-2025, sementara ekspor ke Jepang juga menurun 17% yoy menjadi US$ 323 juta. Berbeda halnya dengan India, ekspor batubara ITMG ke negara ini melesat 101% yoy, mencapai US$ 149 juta. Di pasar domestik, perseroan juga mengalami koreksi penjualan sebesar 19% yoy, menjadi US$ 251 juta hingga akhir kuartal III-2025.

Merespons tekanan pendapatan, ITMG berhasil menunjukkan efisiensi operasional yang lebih baik. Beban pokok pendapatan perseroan menurun 12% yoy menjadi US$ 1,04 miliar per kuartal III-2025. Penurunan ini mencerminkan upaya pengendalian biaya yang adaptif di tengah kondisi pasar yang menantang. Selain itu, beban penjualan juga terkoreksi 8% yoy menjadi US$ 120 juta. Meskipun beban umum dan administrasi sedikit meningkat 21% yoy menjadi US$ 27 juta, total beban operasional secara keseluruhan tercatat turun 4% yoy menjadi US$ 147 juta dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada lini pendapatan dan beban non-operasional, ITMG mencatatkan pendapatan keuangan sebesar US$ 31 juta per kuartal III-2025, sedikit menguat dari US$ 30 juta pada periode sebelumnya. Di sisi lain, beban keuangan meningkat menjadi US$ 7 juta per kuartal III-2025, dari sebelumnya US$ 3 juta. Dinamika ini menyebabkan pendapatan lain-lain (bersih) perseroan menyusut menjadi US$ 21 juta per kuartal III-2025, dibandingkan US$ 33 juta yang diraih pada periode yang sama tahun lalu.

Lebih lanjut, beban pajak penghasilan ITMG juga mengalami penurunan signifikan 22% yoy menjadi US$ 67 juta per kuartal III-2025, dari US$ 87 juta. Sejalan dengan penurunan ASP dan pendapatan, royalti yang diserahkan kepada pemerintah juga berkurang 17% yoy menjadi US$ 155 juta, mencerminkan korelasi langsung dengan volume dan harga jual batubara.

Akumulasi dari berbagai faktor tersebut berujung pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. ITMG melaporkan laba bersih sebesar US$ 131 juta per kuartal III-2025, terkoreksi tajam 52% yoy dibandingkan US$ 273 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan laba bersih ini menjadi indikator utama dampak tekanan harga batubara terhadap profitabilitas perusahaan.

Meski demikian, posisi keuangan ITMG tetap kokoh. Per 30 September 2025, total aset ITMG tercatat sebesar US$ 2,38 miliar, sedikit menurun dari US$ 2,41 miliar yang tercatat pada akhir tahun 2024. Yang menarik, kas dan setara kas ITMG masih sangat kuat, mencapai US$ 972 juta pada akhir kuartal III-2025, mewakili 41% dari total aset perseroan. Hal ini menunjukkan likuiditas yang memadai untuk mendukung operasional dan strategi jangka panjang perusahaan di tengah gejolak pasar komoditas.

Leave a Comment