Muamalat.co.id, JAKARTA — Kabar gembira bagi para pemilik emas! Harga buyback emas Antam melonjak signifikan, mencatatkan kenaikan dua digit dalam periode berjalan tahun 2025 hingga hari Rabu, 12 November 2025. Pergerakan positif ini menunjukkan momentum kuat di pasar emas.
Berdasarkan data terbaru dari Logam Mulia, harga buyback emas Antam berhasil naik sebesar Rp7.000, mencapai level Rp2.232.000 pada Rabu (12/11/2025). Kenaikan impresif ini sekaligus memangkas jarak dengan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) emas Antam yang tercatat Rp2.336.000 pada 21 Oktober 2025 lalu. Secara kumulatif, harga buyback emas Antam telah menguat sebesar 63,51% sepanjang tahun 2025 berjalan, sebuah performa yang luar biasa bagi para investor.
Sebagai informasi penting bagi investor emas, buyback emas adalah transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, batangan, maupun perhiasan. Meskipun harga yang ditawarkan biasanya lebih rendah dibandingkan harga jual saat itu, transaksi ini tetap bisa mendatangkan keuntungan signifikan apabila terdapat selisih harga beli dan harga buyback yang besar, terutama dalam kondisi pasar yang sedang menguat seperti saat ini.
Penting untuk diingat bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22. Besarannya adalah 1,5 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP. Potongan PPh 22 ini akan langsung diberlakukan dari total nilai buyback yang diterima.
Pergerakan harga buyback emas Antam yang positif ini secara inheren sejalan dengan dinamika harga emas di pasar global. Kenaikan harga emas Antam tidak terlepas dari sentimen pasar internasional yang sedang sangat mendukung.
Seperti yang diberitakan Bisnis sebelumnya, harga emas dunia di pasar spot pada Selasa (11/11/2025) juga menunjukkan lonjakan signifikan. Pada pukul 04.59 WIB, harga emas spot melonjak 2,86%, mencapai level US$4.115,7 per troy ounce. Angka ini merepresentasikan kenaikan sebesar US$114,5 atau setara Rp1,91 juta per troy ounce dibandingkan harga pada hari sebelumnya, mengindikasikan momentum bullish yang kuat.
Lonjakan harga emas global ini dipicu oleh perkembangan positif di Amerika Serikat. Anggota parlemen AS semakin dekat untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah negara tersebut. Gedung Putih bahkan telah menyatakan dukungan atas kesepakatan bipartisan pada Senin, membuka jalan bagi pemerintah untuk beroperasi kembali dalam beberapa hari ke depan. Hal ini meredakan ketidakpastian terkait arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Kepala Riset MKS Pamp SA, Nicky Shiels, meyakini bahwa The Fed kemungkinan akan menambah likuiditas ke sistem keuangan untuk mengatasi pengurasan likuiditas parsial selama penutupan pemerintah. Pandangan ini diperkuat oleh pernyataan Presiden The Fed New York John Williams yang menyebut bahwa bank sentral mungkin perlu segera memperluas neraca untuk memenuhi kebutuhan likuiditas. Shiels menegaskan, “Emas dan perak menyukai prospek likuiditas yang lebih banyak yang dipompa ke dalam sistem atau harga aset yang lebih tinggi,” sebuah sentimen yang kini terefleksi jelas di pasar.
Baca Juga:
- Para Pembeli Emas Antam yang Masih Gigit Jari November 2025
- Pergerakan Harga Emas Hari Ini Rabu, 12 November 2025 di Pasar Dunia
- Harga Emas Perhiasan Hari Ini 12 November Rp2,16 Juta per Gram