Muamalat.co.id, JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan tren pelemahan pada perdagangan Kamis (13/11/2025) siang. Tepat pukul 11.41 WIB, rupiah tercatat berada pada level Rp 16.735 per dolar Amerika Serikat (AS), mengalami penurunan sebesar 0,11%. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya yang berada di level Rp 16.717 per dolar AS.
Kondisi pelemahan rupiah ini menempatkannya sebagai mata uang dengan penurunan terdalam di kawasan Asia terhadap dolar AS. Pelemahan 0,11% yang dialami rupiah mengungguli sejumlah mata uang lainnya, seperti dolar Taiwan yang melemah 0,010%, rupee India dengan penurunan 0,06%, serta yen Jepang yang juga tertekan sebesar 0,03% terhadap mata uang Paman Sam tersebut.
Meski demikian, gambaran di pasar valuta asing Asia siang ini cukup bervariasi, sebab mayoritas mata uang Asia lainnya justru menunjukkan penguatan signifikan melawan dolar AS. Tercatat, peso Filipina memimpin penguatan dengan 0,18%, diikuti oleh yuan China yang menguat 0,12%. Won Korea dan baht Thailand sama-sama menunjukkan kinerja positif dengan penguatan 0,11%. Tidak ketinggalan, ringgit Malaysia naik 0,08%, dolar Singapura menguat 0,03%, serta dolar Hong Kong yang menunjukkan apresiasi sebesar 0,02%.
Situasi ini sejalan dengan penguatan indeks dolar yang menjadi indikator nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Indeks dolar terpantau naik ke level 99,51, melanjutkan kenaikan dari posisi 99,49 pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya. Kenaikan ini mengindikasikan dominasi dolar AS di pasar global pada periode tersebut.