Australia Geruduk RI: 5 Perusahaan Siap Investasi Energi & Nikel!

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Sydney, Australia, pada Rabu (12/6), dimanfaatkan untuk menarik investasi lebih banyak lagi. Rosan bertemu dengan lima pimpinan perusahaan terkemuka Australia yang bergerak di bidang kesehatan dan industri pengolahan.

Pertemuan penting ini dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci seperti Glenn Keys, Founder sekaligus Executive Chair Aspen Medical; Stephen Wilmot, Chairman Pure Battery Technologies (PBT); David Paton, Director Managed Investment AAM Investment Group; Matthew Boyall, CEO Cue Energy Resources; dan Chris Shepherd, CFO Nickel Industries Ltd.

Dalam forum yang berlangsung hangat tersebut, para pemimpin perusahaan memaparkan rencana investasi strategis mereka di Indonesia, khususnya di sektor kesehatan, hilirisasi, agrikultur, serta minyak dan gas. Diskusi mendalam berfokus pada beberapa rencana investasi utama.

Pertama, Aspen Medical tengah menjajaki peluang investasi sebesar US$ 1 miliar untuk merevitalisasi RSUD Samarinda. Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Kalimantan Timur. Kedua, Pure Battery Technologies (PBT) berencana menanamkan modal sebesar US$ 350 juta di Batang Industrial Park. Investasi ini akan digunakan untuk mengembangkan material katoda, komponen penting dalam produksi baterai kendaraan listrik.

AAM Investment Group juga tak ketinggalan, mereka terus mengembangkan peternakan sapi modern di Lampung. Selain itu, AAM Investment Group berperan aktif dalam program pelatihan tenaga kerja yang merupakan bagian dari Indonesia–Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Di sektor energi, Cue Energy Resources berkomitmen untuk menambah investasinya pada proyek minyak dan gas yang sedang berjalan. Sementara itu, Nickel Industries Ltd berencana untuk memperluas fasilitas pengolahan nikel mereka di Indonesia, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri nikel global.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Rosan Roeslani juga memperkenalkan regulasi baru, yaitu Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024. Regulasi ini memberikan angin segar bagi para investor karena mempercepat proses perizinan berusaha. Melalui PP No. 28/2024, perizinan yang telah memenuhi Service Level Agreement (SLA) verifikasi akan terbit secara otomatis, memberikan kepastian yang lebih besar bagi pelaku usaha.

Baca juga:

  • Lima Perusahaan Australia Minat Ekspansi di RI, Ada RS dan Fasilitas Hilirisasi
  • Prabowo dan PM Australia Sepakati Perjanjian Baru Pertahanan dan Keamanan
  • Prabowo Bahas Anggaran dan Transfer ke Daerah Sebelum Bertolak ke Australia

“Sampai dengan sekarang, sistem Online Single Submission (OSS) telah menerbitkan sebanyak 134 perizinan berusaha melalui mekanisme fiktif positif, sehingga proses investasi dapat berlangsung lebih cepat dan efisien,” ungkap Rosan dalam siaran pers, Kamis (13/6).

Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan bahwa akan ada investasi signifikan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Australia yang akan segera terealisasi dalam waktu dekat. “Ada satu investasi dari Danantara yang cukup besar di sini akan difinalisasi dalam waktu yang sangat dekat ini,” imbuhnya saat berinteraksi dengan awak media di Australia, Rabu (12/6).

Menteri Investasi juga menyoroti tren positif dalam penguatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Australia. Dalam lima tahun terakhir, investasi Australia di Indonesia mencapai US$ 2,8 miliar, dengan sektor pertambangan, perhotelan, dan layanan kesehatan menjadi kontributor utama. Sementara itu, nilai perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2024 mencapai US$ 15,4 miliar, meningkat signifikan sebesar 23,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan potensi besar kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Australia di masa depan.

Ringkasan

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan ke Australia dan bertemu dengan lima pimpinan perusahaan Australia yang berminat investasi di sektor kesehatan, hilirisasi, agrikultur, serta minyak dan gas. Beberapa perusahaan tersebut adalah Aspen Medical, Pure Battery Technologies (PBT), AAM Investment Group, Cue Energy Resources, dan Nickel Industries Ltd yang memaparkan rencana investasi strategis mereka di Indonesia.

Rencana investasi termasuk revitalisasi RSUD Samarinda oleh Aspen Medical, pengembangan material katoda oleh PBT di Batang Industrial Park, pengembangan peternakan sapi modern oleh AAM Investment Group di Lampung, penambahan investasi pada proyek migas oleh Cue Energy Resources, dan perluasan fasilitas pengolahan nikel oleh Nickel Industries Ltd. Pemerintah Indonesia juga memperkenalkan PP No. 28 Tahun 2024 untuk mempercepat proses perizinan berusaha, dan investasi dari Danantara di Australia akan segera difinalisasi.

Leave a Comment