Muamalat.co.id JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) siap meluncurkan Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap III Tahun 2025 dalam waktu dekat. Rencananya, obligasi ini akan menawarkan pokok obligasi senilai Rp 780 miliar.
Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, obligasi ini menawarkan tingkat bunga tetap yang menarik, yaitu 9% per tahun, dengan tenor selama 5 tahun sejak tanggal emisi. Investor akan menerima pembayaran penuh 100% dari jumlah pokok obligasi saat jatuh tempo.
“Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan, dimulai dengan pembayaran bunga pertama pada 10 Maret 2026 dan diakhiri dengan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi pada 10 Desember 2030,” demikian pernyataan Manajemen BUMI dalam keterbukaan informasi pada Kamis (13/11/2025).
Kabar baiknya, surat utang BUMI ini telah memperoleh peringkat idA+ dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), menunjukkan kepercayaan terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.
Bumi Resources (BUMI) Resmi Genggam 100% Saham Wolfram Limited
Dalam proses penerbitan obligasi ini, BUMI menggandeng sejumlah lembaga keuangan terkemuka sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Mereka adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT BCA Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, dan PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia. Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bertindak sebagai wali amanat dalam penerbitan obligasi ini.
Masa penawaran umum obligasi dijadwalkan berlangsung dari tanggal 2 hingga 5 Desember 2025. Setelah itu, akan dilakukan penjatahan pada 8 Desember 2025, diikuti dengan pengembalian uang pemesanan dan distribusi elektronik yang akan dilaksanakan serentak pada 10 Desember 2025.
Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap III Tahun 2025 ini akan resmi dicatatkan di BEI pada 11 Desember 2025.
Lantas, bagaimana dana hasil obligasi ini akan digunakan? Sekitar Rp 340,88 miliar atau AUD 31,47 juta akan dialokasikan untuk memenuhi sebagian kewajiban pembayaran nilai akuisisi terhadap Jubilee Metals Limited, sebuah perusahaan pertambangan emas yang berbasis di Australia.
Selain itu, sekitar Rp 333,60 miliar dari total dana penerbitan obligasi akan digunakan untuk pembayaran uang muka atas rencana akuisisi PT Laman Mining, sebuah perusahaan tambang bauksit yang beroperasi di Indonesia.
Menyusul keberhasilan BUMI dalam mengakuisisi 100% saham Wolfram Limited (WFL), sekitar Rp 97,50 miliar atau setara AUD 8,76 juta dana obligasi akan dialokasikan sebagai pinjaman kepada WFL. Dana ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal dan modal kerja lanjutan perusahaan tersebut pada tahun 2026, hingga tahapan produksi.
“Apabila dana yang dipinjam telah dikembalikan oleh WFL kepada perusahaan, maka perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan,” pungkas Manajemen BUMI.
Ringkasan
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap III Tahun 2025 dengan nilai pokok Rp 780 miliar dan tingkat bunga tetap 9% per tahun. Obligasi berjangka waktu 5 tahun ini telah memperoleh peringkat idA+ dari Pefindo dan akan dibayarkan bunganya setiap tiga bulan, dengan pembayaran pertama pada 10 Maret 2026 dan jatuh tempo pada 10 Desember 2030.
Dana hasil obligasi akan dialokasikan untuk berbagai keperluan, termasuk pembayaran akuisisi Jubilee Metals Limited, uang muka akuisisi PT Laman Mining, dan pinjaman kepada Wolfram Limited (WFL) untuk belanja modal dan modal kerja. Masa penawaran umum obligasi dijadwalkan pada 2-5 Desember 2025 dan akan dicatatkan di BEI pada 11 Desember 2025.