Strategi BUMI Hadapi Potensi Penurunan Produksi Batubara Nasional 2026

Muamalat.co.id JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tetap percaya diri dapat mencatatkan kinerja yang positif, meski ada potensi produksi batubara nasional mengalami penurunan pada 2026 mendatang.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) memberi sinyal akan menurunkan target produksi batubara nasional pada 2026.

Produksi komoditas andalan ekspor tersebut diperkirakan bakal berada di bawah 700 juta ton seiring tren pelemahan permintaan global dan perlambatan capaian produksi tahun ini.

Produksi Batubara Berpotensi Turun di 2026, Begini Strategi Bukit Asam (PTBA)

Advisor Bumi Resources, Christopher Fong, mengatakan pihaknya tidak begitu khawatir dengan potensi penurunan target produksi batubara nasional yang bisa berdampak ke proyeksi masing-masing perusahaan pada 2026.

Ia bilang, BUMI sendiri memperkirakan adanya perbaikan kondisi pasar batubara global pada tahun depan.

Berdasarkan analisis internal BUMI, terdapat sejumlah negara utama yang berpeluang meningkatkan pemesanan batubara ke Indonesia. Harga batubara juga berpotensi mengalami kenaikan, seiring kuota batubara domestik dari para klien regional BUMI yang telah habis.

  BUMI Chart by TradingView  

“Alhasil, mereka (klien) perlu meningkatkan volume pembelian batubara dari BUMI,” kata sosok yang biasa disapa Chris, Jumat (14/11/2025).

Sebagai salah satu eksportir batubara termal terbesar di dunia, lanjut Chris, BUMI siap memenuhi kebutuhan batubara dari para pelanggan di berbagai negara.

Target Produksi Batubara 2026 Akan Diturunkan di Bawah 700 Juta Ton

Dalam catatan Kontan, volume produksi batubara BUMI berkurang 4% year on year (yoy) menjadi 54,9 juta ton. Penjualan batubara BUMI juga berkurang 2% yoy menjadi 54,5 juta ton di tengah harga rata-rata FOB BUMI yang terkoreksi 18% yoy menjadi US$ 60,4 per ton.

Hasil ini berdampak pada kinerja keuangan BUMI. Per kuartal III-2025, pendapatan usaha BUMI terkikis 17,4% yoy menjadi US$ 3,55 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BUMI juga anjlok 76,1% yoy menjadi US$ 29,4 juta.

Leave a Comment