IHSG Terbang! Reli Asia Angkat IHSG ke 7.663,6 Awal Sesi

Muamalat.co.id, JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Selasa (12/8/2025) dengan kinerja positif, melanjutkan tren penguatan yang terlihat di bursa regional.

Berdasarkan data RTI pada pukul 09.12 WIB, IHSG melonjak 0,76% atau setara dengan 57,666 poin, mencapai level 7.663,591. Kenaikan ini didukung oleh dominasi saham-saham yang menguat, di mana 284 saham mengalami apresiasi, sementara 176 saham melemah, dan 193 saham lainnya stagnan.

Aktivitas perdagangan juga cukup ramai, dengan total volume transaksi mencapai 2,9 miliar saham dan nilai transaksi menembus angka Rp 1,8 triliun.

Beberapa sektor turut menjadi motor penggerak penguatan IHSG. Sektor industri (IDX-Industry) memimpin dengan kenaikan signifikan 3,59%, disusul oleh sektor infrastruktur (IDX-Infra) yang menguat 1,06%, dan sektor keuangan (IDX-Finance) dengan kenaikan 0,79%.

IHSG Diprediksi Sideways, Cek 6 Saham Pilihan dari BNI Sekuritas untuk Selasa (12/8)

Di antara deretan saham-saham unggulan LQ45, beberapa nama mencatat kenaikan tertinggi:

  • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menguat 2,68% menjadi Rp 3.070
  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 2,42% ke level Rp 254
  • PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan kenaikan 1,60% ke Rp 1.590

Dolar AS Tahan Kenaikan Jelang Data Inflasi; Dolar Australia Menunggu Keputusan RBA

Namun, tidak semua saham berkinerja positif. Berikut adalah daftar saham-saham LQ45 yang mengalami penurunan paling dalam:

  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tergerus 4,64% ke Rp 22.600
  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melemah 3,92% ke Rp 7.975
  • PT Adaro Adalan Indonesia Tbk (AADI) terkoreksi 2,08% ke Rp 7.050

Bursa Jepang: Indeks Nikkei Tembus Rekor Tertinggi, Saham SoftBank Melonjak

 

TLKM Chart by TradingView

 

Sentimen Pasar Asia

Penguatan IHSG ini sejalan dengan tren positif yang melanda mayoritas bursa Asia pada perdagangan Selasa. Momentum positif ini utamanya didorong oleh pengumuman perpanjangan gencatan tarif antara Amerika Serikat dan China selama 90 hari oleh Presiden AS Donald Trump pada hari Senin sebelumnya.

Keputusan krusial ini berhasil mencegah penerapan tarif impor hingga tiga digit terhadap berbagai produk Tiongkok, sebuah langkah yang memang telah diantisipasi oleh pasar global.

Selain itu, beberapa faktor lain turut menyokong optimisme di pasar Asia, meliputi ekspektasi akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, rapor kinerja positif dari emiten-emiten di Amerika Serikat, serta adanya kepastian lebih lanjut mengenai kebijakan tarif perdagangan global.

Di antara indeks-indeks regional, Indeks Nikkei Jepang melaju pesat dengan kenaikan 2%, mencapai rekor tertinggi baru setelah periode libur panjang.

Gencatan Dagang AS-China Dongkrak Bursa Asia Selasa (12/8) Pagi, Fokus Beralih ke RBA

Sementara itu, indeks acuan Australia juga mencetak rekor tertinggi, menjelang rapat bank sentral yang secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya. Indeks MSCI Asia Pasifik (di luar Jepang) terpantau naik tipis, sedangkan saham-saham unggulan (blue-chip) China cenderung stagnan. Di sisi lain, Indeks Hang Seng Hong Kong sempat dibuka melemah 0,1% di awal perdagangan.

Meskipun sentimen positif mendominasi, pasar global tetap mencermati setiap perkembangan terkait kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China. Harapannya, kesepakatan tersebut dapat mencegah munculnya gangguan baru pada rantai pasok global dan menjaga stabilitas ekonomi dunia.

Ringkasan

Pada perdagangan Selasa (12/8/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif, naik 0,76% atau 57,666 poin ke level 7.663,591. Penguatan ini didorong oleh sektor industri, infrastruktur, dan keuangan. Aktivitas perdagangan ramai dengan volume 2,9 miliar saham dan nilai transaksi Rp 1,8 triliun. Beberapa saham LQ45 mencatat kenaikan tertinggi seperti TLKM dan SCMA, sementara ITMG dan AMMN mengalami penurunan.

Kenaikan IHSG sejalan dengan tren positif di bursa Asia yang didorong oleh perpanjangan gencatan tarif antara AS dan China. Optimisme pasar juga didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan kinerja positif emiten AS. Indeks Nikkei Jepang mencetak rekor tertinggi, sementara indeks acuan Australia juga mencatat rekor menjelang rapat bank sentral.

Leave a Comment