Telkom Spin Off Fiber Optik: Selesai Tengah 2026?

Muamalat.co.id JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) di bawah kepemimpinan manajemen baru, tengah menyiapkan rencana besar: spin off Infranexia, unit bisnis infrastruktur fiber optiknya. Langkah strategis ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi aset fiber optik Telkom yang mencapai 180.000 kilometer – setara empat kali keliling bumi – yang selama ini sebagian besar digunakan secara internal.

Arthur Angelo Syailendra, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, menegaskan bahwa spin off Infranexia menjadi prioritas utama manajemen. “Ini merupakan agenda nomor satu; eksekusi yang tepat, pembangunan tim manajemen yang solid, dan ekspansi ke berbagai wilayah menjadi fokus utama,” jelasnya pada Senin (11/8/2025).

Infranexia, Mesin Uang Baru Telkom Senilai Rp 150 Triliun. Setelah spin off, seluruh aset fiber optik Grup Telkom akan dikelola oleh PT Telkom Infrastruktur Indonesia atau Infranexia. Infranexia akan bertransformasi menjadi entitas bisnis independen, bukan sekadar unit bisnis internal. Tahap pertama ditargetkan rampung pada akhir 2025, dengan transfer aset senilai 50%–54% dari total Rp 150 triliun. Angelo menargetkan proses transfer 100% selesai pada pertengahan 2026.

Langkah ini membuka peluang besar bagi Telkom. Infrastruktur fiber optik Infranexia akan diakses oleh berbagai pihak, termasuk lebih dari 1.300 penyedia layanan internet (ISP) di Indonesia, serta perusahaan teknologi global seperti Google dan Microsoft. “Perusahaan teknologi besar sangat membutuhkan konektivitas fiber optik yang handal untuk menjangkau konsumen,” tambah Angelo.

Spin off Infranexia diprediksi akan menjadi yang terbesar di Grup Telkom setelah spin off PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, yang berfokus pada aset menara telekomunikasi. Dengan langkah ini, Telkom menargetkan peningkatan pendapatan dan efisiensi operasional melalui optimalisasi aset infrastruktur fiber optiknya yang masif.

Kinerja Telkom (TLKM) Lesu, Begini Rekomendasi Sahamnya

Ringkasan

Telkom Indonesia (TLKM) sedang mempersiapkan spin off unit bisnis infrastruktur fiber optiknya, Infranexia, dengan tujuan memaksimalkan potensi aset fiber optik yang mencapai 180.000 kilometer. Spin off ini menjadi prioritas utama manajemen baru Telkom, dengan fokus pada eksekusi yang tepat, pembentukan tim manajemen yang solid, dan ekspansi wilayah.

Setelah spin off, Infranexia akan mengelola seluruh aset fiber optik Grup Telkom dan bertransformasi menjadi entitas bisnis independen. Tahap pertama transfer aset senilai 50%-54% ditargetkan selesai pada akhir 2025, dengan target penyelesaian 100% pada pertengahan 2026. Langkah ini membuka peluang bagi Telkom untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi melalui optimalisasi aset infrastruktur fiber optiknya.

Leave a Comment