KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten sektor *Food and Beverage* (F&B), Fore Coffee (FORE), diprediksi masih memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan hingga tahun 2026. Prediksi ini muncul setelah perusahaan berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba di atas 40% hingga kuartal III-2025.
Muhammad Wafi, *Head of Research* KISI Sekuritas, melihat momentum positif ini akan terus berlanjut, didorong oleh efisiensi operasional di setiap gerai Fore Coffee.
“FORE masih memiliki ruang untuk tumbuh, mengingat basis kinerja mereka di tahun 2024 dan 2025 yang relatif kecil. Ditambah lagi, store economics mereka semakin solid. Rata-rata nilai transaksi (AOV) meningkat, jumlah pengunjung stabil, dan efisiensi unit usaha semakin baik,” jelas Wafi kepada Kontan, Jumat (5/12/2025).
Wafi memproyeksikan pertumbuhan Fore Coffee di tahun mendatang akan tetap berada di angka double digit. Meskipun demikian, ia memperkirakan laju pertumbuhan ini akan sedikit melambat karena efek basis perhitungan yang lebih tinggi.
Penerbitan SBN Ritel Tahun 2026 Diproyeksi Meningkat
Lebih lanjut, Wafi menyoroti rencana ekspansi Fore Coffee ke kota-kota tier dua dan tiga, serta peluncuran lini produk Fore Donut, sebagai mesin pendorong kinerja perusahaan di masa depan. Menurutnya, ekspansi ke daerah-daerah tersebut akan memberikan keuntungan berupa biaya sewa dan belanja modal (capex) yang lebih rendah, di tengah meningkatnya permintaan terhadap kopi modern.
“Ekspansi ini berpotensi meningkatkan volume penjualan tanpa menekan margin keuntungan secara signifikan. Selain itu, Fore Donut juga dapat mendongkrak AOV melalui strategi cross-selling,” imbuhnya.
Namun demikian, Wafi mengingatkan bahwa tekanan harga kopi global dan fluktuasi daya beli masyarakat tetap menjadi tantangan yang perlu diwaspadai. Ia menilai valuasi Fore Coffee saat ini memang tergolong premium dibandingkan emiten sejenis. Akan tetapi, valuasi ini masih dianggap menarik jika pertumbuhan di tahun 2026 mampu dipertahankan di atas 20% dengan margin yang stabil.
Wafi juga menggarisbawahi beberapa risiko yang perlu dicermati, mulai dari tingginya Harga Pokok Penjualan (COGS), potensi pelemahan konsumsi, hingga ketatnya persaingan di industri F&B. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, KISI Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk saham FORE dengan target harga Rp600 per saham.
Dari analisis teknikal, saham FORE juga dinilai berada di area yang menarik untuk dikoleksi. William Hartanto, praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project, mengamati bahwa saham FORE bergerak sideways sejak bulan September dan telah membentuk level support kuat di angka 500. “Level ini bisa menjadi area beli yang menarik, dengan target harga pada rentang Rp650 hingga Rp700 per saham,” pungkas William.
IHSG Naik 0,18% ke 8.655 Sesi I, Top Gainers LQ45: EXCL, PGEO dan SMGR, Jumat (5/12)
Ringkasan
Emiten F&B, Fore Coffee (FORE), diprediksi memiliki potensi pertumbuhan menjanjikan hingga 2026, didorong oleh peningkatan pendapatan dan laba di atas 40% hingga kuartal III-2025 serta efisiensi operasional. Ekspansi ke kota tier dua dan tiga serta peluncuran lini produk Fore Donut diharapkan menjadi pendorong kinerja, dengan potensi peningkatan volume penjualan dan AOV melalui strategi cross-selling.
Namun, tekanan harga kopi global, fluktuasi daya beli, dan persaingan ketat di industri F&B menjadi tantangan yang perlu diwaspadai. KISI Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk saham FORE dengan target harga Rp600, sementara analisis teknikal menunjukkan area beli menarik di sekitar Rp500 dengan target harga Rp650-Rp700.