The Fed Jadi Penentu: Pasar Asia Bergerak, Suku Bunga Dipangkas?

Muamalat.co.id JAKARTA. Pada perdagangan Kamis (14/8/2025), bursa Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan yang beragam, mencerminkan antisipasi investor terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat (AS) pada bulan depan. Fokus pasar juga tertuju pada rilis data ketenagakerjaan Australia yang diperkirakan akan memberikan pengaruh signifikan terhadap arah pasar regional.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 mengalami koreksi sebesar 0,31% setelah mencetak rekor penutupan tertinggi sehari sebelumnya, sementara indeks Topix turut melemah 0,64% pada pukul 08.05 waktu Singapura. Sebaliknya, pasar Korea Selatan menunjukkan penguatan dengan indeks Kospi naik 0,39%, meskipun indeks Kosdaq terpantau stagnan. Sentimen positif melingkupi pasar Australia, di mana indeks S&P/ASX 200 berhasil menguat 0,49%. Kontrak berjangka indeks tersebut dibuka nyaris datar di level 8.825, sedikit di bawah penutupan Rabu di 8.827,10. Sementara itu, di Hong Kong, kontrak berjangka Hang Seng mencapai 25.741, mengisyaratkan pembukaan yang lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di 25.613,67.

Bursa Asia Menghijau Selasa (5/8), Dolar Melemah seiring Spekulasi Suku Bunga The Fed

Optimisme pasar terhadap data ketenagakerjaan Australia sangat terasa. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memproyeksikan penambahan 25.000 tenaga kerja baru pada bulan Juli, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan hanya 2.000 pada bulan sebelumnya. Proyeksi ini juga memperkirakan tingkat pengangguran akan sedikit menurun menjadi 4,2% dari 4,3% pada Juni, menandakan potensi pemulihan pasar tenaga kerja.

Perang Tarif Trump Berpotensi Memicu Kenaikan Suku Bunga The Fed

Beralih ke pasar kripto, Bitcoin mencatat lonjakan impresif, menembus rekor tertinggi US$123.769 pada Kamis pagi, didorong oleh reli bursa saham AS yang berlanjut. Pada pukul 07.52 waktu Singapura, mata uang digital ini masih diperdagangkan menguat 0,47% di posisi US$123.507,07. Penguatan ini sejalan dengan kinerja positif bursa AS pada penutupan Rabu (13/8), di mana S&P 500 dan Nasdaq Composite berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi selama dua hari berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 1,04% ke 44.922,27, S&P 500 bertambah 0,32% ke 6.466,58, dan Nasdaq menguat 0,14% ke 21.713,14. Menurut analisis Wolfe Research, fundamental pasar AS diperkuat oleh laporan keuangan emiten yang solid. Meskipun volatilitas tarif dan kebijakan moneter AS menimbulkan ketidakpastian, tren pengeluaran yang kuat di sektor kecerdasan buatan (AI) tetap menjadi faktor pendukung struktural yang menjaga prospek pasar tetap positif.

Di tengah dinamika pasar keuangan, kabar korporasi global menyoroti perubahan signifikan di sektor teknologi India. Tata Consultancy Services (TCS) menjadi sorotan setelah mengumumkan pemangkasan lebih dari 12.000 karyawan, atau sekitar 2% dari total tenaga kerja globalnya, yang mayoritas berada di level manajemen menengah dan senior. Pemangkasan ini diindikasikan sebagai respons terhadap ketidaksesuaian keterampilan, meskipun sejumlah pihak menengarai otomatisasi turut menjadi penyebab. Tren serupa juga terlihat pada perusahaan teknologi India lainnya; Infosys dilaporkan memperlambat perekrutan, sementara Wipro melakukan pengurangan sejumlah posisi.

Bursa Saham Asia Variatif, Investor Cermati Suku Bunga AS dan Ketegangan Timur Tengah

Dalam perkembangan lain dari daftar orang terkaya dunia, investor legendaris Warren Buffett tercatat keluar dari 10 besar dalam Bloomberg Billionaires Index. Hal ini terjadi menyusul pelemahan kinerja saham Berkshire Hathaway sejak ia mengumumkan rencana pensiun pada Mei lalu, yang turut memengaruhi nilai kekayaannya.

Ringkasan

Pasar Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan beragam pada hari Kamis, 14 Agustus 2025, di tengah antisipasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan rilis data ketenagakerjaan Australia. Beberapa indeks seperti Nikkei 225 mengalami koreksi, sementara Kospi dan S&P/ASX 200 menunjukkan penguatan. Pasar kripto juga mencatatkan lonjakan signifikan, dengan Bitcoin menembus rekor tertinggi.

Di sisi lain, sektor teknologi India mengalami perubahan, dengan Tata Consultancy Services (TCS) mengumumkan pemangkasan ribuan karyawan. Selain itu, Warren Buffett tercatat keluar dari 10 besar orang terkaya dunia menyusul penurunan kinerja saham Berkshire Hathaway sejak pengumuman rencana pensiunnya.

Leave a Comment