5 saham milik Christopher Tjia di Bursa Efek Indonesia

Christopher Sumasto Tjia dikenal sebagai pengusaha Indonesia yang memiliki portofolio bisnis di berbagai sektor strategis. Namanya tercatat dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia sebagai pengendali maupun penerima manfaat akhir di sejumlah perusahaan terbuka. Melalui PAM Group, Christopher Tija membangun jaringan usaha yang mencakup properti, pertambangan, hingga industri minuman beralkohol.

Keberadaan namanya di beberapa emiten membuat saham milik Christopher Tjia menarik untuk dicermati, terutama bagi investor yang ingin memahami latar belakang pemilik perusahaan. Kepemilikan saham oleh figur pengendali sering kali menjadi indikator arah bisnis dan strategi jangka panjang emiten. Berikut ini adalah daftar saham milik Christopher Tjia di Bursa Efek Indonesia beserta gambaran lini usaha masing-masing perusahaan.

1. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk menjadi saham milik Christopher Tjia di sektor properti

PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estat. Emiten ini dikenal sebagai pengembang kawasan terpadu Balikpapan Superblock yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kawasan tersebut mengintegrasikan area hunian, pusat perbelanjaan, perhotelan, dan area komersial dalam satu kawasan strategis. Keberadaan proyek ini menjadikan BSBK sebagai salah satu pengembang properti terbesar di kota tersebut.

Dalam struktur kepemilikan saham, Christopher Tjia tercatat sebagai pengendali BSBK. Ia memiliki sekitar 10 miliar saham atau setara 39,85 persen dari total saham beredar. Kepemilikan tersebut memberinya pengaruh signifikan terhadap arah kebijakan dan pengembangan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, BSBK kerap disebut sebagai salah satu saham milik Christopher Tjia yang paling menonjol di sektor properti.

2. PT Bima Sakti Pertiwi Tbk memperkuat saham milik Christopher Tjia di Riau

Saham milik Christopher Tjia selanjutnya adalah PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG). Perusahaan ini bergerak sebagai pengembang properti yang beroperasi di Pekanbaru, Riau. PAMG dikenal sebagai pengelola Mal Pekanbaru yang menjadi salah satu pusat perbelanjaan utama di kota tersebut. Selain itu, perusahaan ini juga mengembangkan Grand Jatra Hotel yang menyasar segmen perhotelan premium.

Christopher Tjia tercatat sebagai pengendali utama PAMG dengan kepemilikan sekitar 68,24 persen saham. Jumlah tersebut setara dengan 2,13 miliar lembar saham dari total saham beredar. Dominasi kepemilikan ini menunjukkan peran sentralnya dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan. Dengan porsi tersebut, PAMG menjadi salah satu saham milik Christopher Tjia dengan tingkat kendali terbesar.

3. PT Karya Bersama Anugerah Tbk melengkapi saham milik Christopher Tjia di Balikpapan

PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) merupakan perusahaan pengembang properti yang fokus pada hunian vertikal dan horizontal. Perusahaan ini mengembangkan apartemen low rise serta rumah susun sederhana milik di Kota Balikpapan. Segmen hunian tersebut menyasar masyarakat menengah yang membutuhkan tempat tinggal dengan harga relatif terjangkau. Permintaan terhadap produk hunian ini terus meningkat seiring pertumbuhan kota.

Dalam keterbukaan informasi, Christopher Tjia tidak tercatat sebagai pengendali langsung KBAG. Namun, ia tercatat sebagai penerima manfaat akhir atas kepemilikan saham perusahaan tersebut. Status ini menempatkannya sebagai pemilik perusahaan secara tidak langsung. Dengan demikian, KBAG tetap termasuk dalam daftar saham milik Christopher Tjia di Bursa Efek Indonesia.

4. PT Lovina Beach Brewery Tbk membawa saham milik Christopher Tjia ke industri minuman

PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) menjadi bukti diversifikasi saham milik Christopher Tjia ke sektor nonproperti. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi minuman beralkohol dengan basis operasional di Bali. Sejumlah merek yang diproduksi antara lain Stark Beer, Kaja, Nord, serta berbagai produk arak tradisional Bali. Produk-produk tersebut menyasar pasar pariwisata dan konsumen domestik.

Didirikan pada 2010 dan bermarkas di Denpasar, STRK mencatatkan Christopher Tjia sebagai pengendali sekaligus penerima manfaat akhir. Peran tersebut membuatnya memiliki kendali penuh atas arah bisnis perusahaan. Keterlibatan ini menunjukkan strategi ekspansi ke sektor konsumsi yang memiliki karakter pasar berbeda. STRK pun menjadi salah satu saham milik Christopher Tjia yang unik dibandingkan emiten lainnya.

5. PT PAM Mineral Tbk memperluas saham milik Christopher Tjia ke sektor pertambangan

Daftar saham milik Christopher Tjia juga mencakup sektor pertambangan melalui PT PAM Mineral Tbk (NICL). Perusahaan ini menjalankan kegiatan usaha pertambangan nikel yang mulai beroperasi sejak 2008. Wilayah operasionalnya berada di Konawe Utara dan Teluk Bungku, Sulawesi. Kedua wilayah tersebut dikenal sebagai kawasan dengan potensi cadangan nikel yang cukup besar.

Christopher Tjia tidak tercatat sebagai pengendali langsung saham NICL. Meski demikian, ia tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham perusahaan ini. Status tersebut tetap memberikan kepentingan ekonomi dan strategis dalam bisnis perusahaan. Oleh karena itu, NICL tetap dikategorikan sebagai bagian dari saham milik Christopher Tjia di Bursa Efek Indonesia.

Melalui lima emiten tersebut, terlihat bahwa saham milik Christopher Tjia tersebar di berbagai sektor strategis. Diversifikasi ini mencerminkan pendekatan bisnis yang tidak bertumpu pada satu jenis industri saja, melainkan dikembangkan secara lintas sektor dan wilayah. Kepemilikan tersebut juga menunjukkan peran Christopher Tjia sebagai figur sentral di balik sejumlah perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia.

Siapa Pemilik Saham AMMN? Ini Struktur Pemegang Sahamnya Siapa Pemilik Saham BBYB? Ini Sejarah dan Struktur Kepemilikannya 5 Saham Milik Aguan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

Leave a Comment