Yen jatuh ke level terendah, analis beberkan penyebabnya

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar yen Jepang kembali tertekan dan bergerak mendekati level terendah terhadap beberapa mata uang pada perdagangan Senin (22/12/2025), setelah Bank of Japan (BOJ) mempertahankan nada kebijakan yang berhati-hati meski baru saja menaikkan suku bunga.

Yen tercatat melemah mendekati posisi terendah dalam 11 bulan terhadap dolar Amerika Serikat dan hampir menyentuh level terendah 17 bulan terhadap dolar Australia. Mata uang Jepang melemah 1,3% terhadap euro, 1,4% terhadap dolar AS, dan 1,5% terhadap dolar Australia.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai meskipun BOJ telah menaikkan suku bunga pekan lalu, pernyataan Gubernur BOJ Kazuo Ueda yang bernada dovish dan menekankan kehati-hatian ke depan justru menekan pergerakan yen. 

Masih Konsolidasi, Pasar Kripto Berpeluang Menguat Awal 2026

“Meski inflasi berada di atas target, kondisi perekonomian Jepang secara umum masih relatif lemah, terlebih Perdana Menteri Jepang lebih mendukung langkah pelonggaran,” kata Lukman kepada Kontan, Senin (22/12/2025).

Lukman menambahkan, secara teoritis nilai Yen Jepang terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpeluang menembus level 160 bahkan hingga 170. Namun, secara historis BOJ dikenal sangat aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menahan pelemahan yen, setidaknya agar tetap berada di bawah level 160. 

Meski begitu, apabila kondisi ekonomi Jepang semakin memburuk, pertumbuhan tetap lamban, serta prospek pemangkasan suku bunga The Fed semakin mengecil, tidak menutup kemungkinan yen dapat melemah hingga menembus level 165. 

Yen Jepang Melemah Tajam Usai Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan

“Untuk saat ini, pergerakan yen terhadap dolar AS diperkirakan masih akan berada di kisaran 150–160,” tambah Lukman.

Di sisi lain, yen masih berpotensi berfungsi sebagai aset safe haven apabila terjadi eskalasi geopolitik, khususnya di kawasan Karibia, atau apabila terjadi koreksi besar di pasar ekuitas.

Leave a Comment