Indeks Bisnis-27 dibuka di zona merah, saham AMRT, ANTM & JPFA cs masih hijau

Muamalat.co.id JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah pada perdagagan Selasa (23/12/2025). Meski begitu, saham konstituen seperti AMRT, ANTM hingga JPFA tetap dibuka menguat.

Melansir IDX Mobile pukul 09.01 WIB, indeks hasil kerja sama harian Bisnis Indonesia ini dibuka melemah 0,37% ke 555,55. Sebanyak 8 saham konstituen menguat, 15 saham dibuka melemah dan 4 saham belum berubah.

Indeks mengawali pasar dengan transaksi 1,32 miliar saham senilai Rp723 miliar. Pada level ini, kapitalisasi pasar Indeks Bisnis-27 mencapai Rp4.194 triliun.

Sejumlah saham konstituen yang dibuka menguat antara lain adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang dibuka naik 0,25% ke Rp1.970, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dibuka naik 1,25% ke Rp3.230, dan saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dibuka naik 0,90% ke Rp4.480.

: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 23 Desember 2025

Berikutnya, ada saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) yang dibuka menguat 1,51% ke Rp2.690, saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dibuka naik 0,77% ke Rp1.305, hingga saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) dibuka naik 0,94% ke Rp1.075.

Sementara itu, saham konstituen yang dibuka melemah antara lain ada saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) yang dibuka turun 0,26% ke Rp1.890, saham PT Astra International Tbk. (ASII) dibuka turun 1,14% ke Rp6.500, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dibuka turun 0,61% ke Rp8.125, serta saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang dibuka melemah 0,49% ke Rp5.075.

Adapun, pelemahan indeks Bisnis-27 bersamaan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga dibuka turun 0,06% ke 8.640,63. Pada perdagangan Senin (22/12) kemarin, indeks komposit ditutup menguat 0,42% ke 8.645,84.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mencatat, laju indeks komposit ditopang saham-saham sektor energi yang membukukan penguatan terbesar. Sebaliknya, saham sektor teknologi mencatatkan pelemahan terbesar. 

Secara teknikal, IHSG ditutup di bawah level MA5, namun berhasil ditutup di atas level MA20. Stochastic RSI masih berada di area oversold. Volume beli juga mulai meningkat. Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini berpotensi bergerak menguat, menguji di level 8.680-8.700.

Sejumlah sentimen yang menyertai pasar saham antara lain adalah data pertumbuhan M2 Money Supply di Indonesia pada November 2025 yang tumbuh sebesar 8,3% year on year (YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 7,7% YoY di Oktober 2025.  

Sementara sentimen dari luar negeri, pasar mengamati perkembangan kebijakan moneter global. Bank sentral China misalnya, memutuskan mempertahankan suku bunga pinjaman 1 tahun dan 5 tahun masing-masing pada level 3% dan 3,5% di Desember 2025.

“Ini merupakan level terendah dan sudah dipertahankan selama tujuh bulan berturut-turut. PBOC memberi sinyal yang menunjukkan kurang urgensinya stimulus moneter untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini,” tulis Phintraco Sekuritas, Selasa (23/12/2025).

Sementara di Amerika Serikat (AS), hari ini akan dijadwalkan perilisan data Durable Goods Orders bulan Oktober 2025 yang diperkirakan tumbuh 0,3% secara kuartalan (QoQ) dari 0,5% QoQ di September 2025. Investor juga menantikan data pertumbuhan GDP kuartal ketiga yang diperkirakan akan tumbuh 3,2% QoQ.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Leave a Comment