Begini fokus pengembangan bisnis Darma Henwa (DEWA) pada 2026

Muamalat.co.id JAKARTA. Emiten jasa pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berupaya terus meningkatkan kinerja bisnisnya pada 2026. Emiten terafiliasi Grup Bakrie ini akan melanjutkan transformasi bisnis pada 2026 mendatang.

Mengutip materi paparan publik, DEWA mencatatkan volume overburden removal sebesar 110,78 mbcm per kuartal III-2025 atau tumbuh 2,04% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. DEWA juga membukukan produksi batubara sebesar 12,47 juta ton per kuartal III-2025 atau tumbuh 1,14% yoy.

DEWA belum mengumumkan kinerja keuangan hingga kuartal III-2025. Adapun pada semester I-2025, pendapatan DEWA naik 6,44% yoy menjadi Rp 3,12 triliun. Laba bersih DEWA juga melesat 1.075,72% yoy menjadi Rp 168,01 miliar. Begitu pula dengan EBITDA DEWA yang melonjak 100,09% yoy menjadi Rp 521,21 miliar.

Restrukturisasi Indofarma (INAF) Dinilai Analis Masih Butuh Dukungan Pendanaan

Director & Corporate Secretary Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi mengatakan, pihaknya masih melakukan pembahasan terkait target kinerja operasional maupun keuangan pada 2026. Walau begitu, DEWA percaya diri tren positif pertumbuhan kinerja perusahaan akan berlanjut pada tahun depan. 

Apalagi, DEWA telah melakukan penambahan alat berat sejak akhir 2024 dan memasuki 2025. Sebagai contoh, DEWA telah melakukan ekspansi penambahan peralatan tambang berupa alat berat Batch 1 seperti 9 unit excavator, 75 unit truk, 12 unit dozers, 7 unit motor grader, dan 48 unit peralatan pendukung.

Sedangkan untuk Batch 2, DEWA menambah 6 unit excavator dan 35 unit dump truck. Penambahan alat berat tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan produksi DEWA sebagai emiten jasa pertambangan.

“Kami terus melakukan konsolidasi dan juga terus melihat beberapa potensi proyek yang mungkin kami bisa dapatkan,” ujar dia dalam paparan publik, Rabu (24/12/2025) sore.

Kontrak Baru Hingga Ekspansi Bisnis Bengalon, Bikin Saham Darma Henwa (DEWA) Menarik

Mukson melanjutkan, tahun 2026 akan menjadi momen bagi DEWA untuk mengimplementasikan transformasi bisnis dengan visi reshaping the future. Dalam hal ini, DEWA akan lebih serius beralih menuju pertumbuhan bisnis yang terukur dan berkelanjutan, kemudian membangun grup layanan pertambangan terintegrasi yang didukung oleh teknologi.

DEWA juga berfokus pada peningkatan produktivitas, integrasi nilai environmental, social, and governance (ESG), dan efisiensi modal. Perusahaan ini juga membidik peningkatan margin struktural dan penciptaan nilai jangka panjang.

Untuk mewujudkan visi transformasi tersebut, DEWA berupaya meningkatkan kapasitas produksi baik dari proyek milik klien eksisting maupun proyek-proyek jasa pertambangan baru. Selain itu, DEWA juga mulai menjalankan diversifikasi berupa ekspansi ke proyek-proyek jasa pertambangan di luar sektor batubara, khususnya mineral.

Tak hanya itu, DEWA juga menjajaki peluang untuk ekspansi non-organik berupa akuisisi tambang meski belum diungkap secara lebih jauh. “Tentu kami akan mengukur assesmen-nya, mitigasinya, supaya pengembangan itu terukur dan terkontrol,” imbuh Mukson.

Darma Henwa (DEWA) Peroleh Fasilitas Kredit dari BCA Senilai Rp 1 Triliun

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, meski harga batubara global sedang mengalami fase penurunan, permintaan di pasar domestik masih relatif kuat. Kondisi ini memberi angin segar bagi keberlanjutan bisnis DEWA, terutama dalam upaya emiten tersebut menjaga utilisasi dan pendapatan.

“Selain itu, DEWA juga mulai melakukan diversifikasi bisnis ke sektor non-batubara yang berpotensi menjadi penopang kinerja jangka panjang,” kata dia, Kamis (25/12/2025).

Dari sisi saham, saat ini DEWA berada dalam fase konsolidasi wajar setelah fase uptrend. Potensi kenaikan harga saham lanjutan baru akan terbuka apabila harga saham DEWA mampu menembus level tertinggi terakhir. Maka itu, Nafan menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu terhadap saham DEWA yang telah mengalami lonjakan harga saham dalam beberapa waktu terakhir.

Pada penutupan perdagangan Rabu (24/12), harga saham DEWA anjlok 4,27% ke level Rp 560 per saham. Namun, dalam sebulan terakhir harga saham DEWA melesat 34,62%. Sedangkan sejak awal tahun, harga saham emiten ini melambung 404,50% year to date (ytd).

Leave a Comment