IHSG diproyeksi mixed pada Senin (29/12), cek rekomendasi analis

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak fluktuatif atau mixed pada perdagangan Senin (29/12/2025), seiring tekanan teknikal setelah indeks menembus ke bawah area gap dan minimnya sentimen baru di sisa akhir tahun.

Pada perdagangan Rabu (24/12/2025), IHSG ditutup melemah 0,55% atau turun 46,87 poin ke level 8.537,91. Pelemahan tersebut terjadi setelah IHSG menutup gap di area 8.554 dan berlanjut bergerak ke bawah, mencerminkan tekanan jual menjelang akhir tahun.

Praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto, menilai secara teknikal IHSG saat ini berpotensi memasuki fase bearish, meski peluang pergerakan campuran masih terbuka.

“IHSG memiliki gap di area 8.554 yang sudah tertutup dan kemudian ditembus ke bawah. Pada posisi ini, IHSG berpotensi bearish, namun pada breakout pertama biasanya masih akan ada fase retest,” ujar William dalam risetnya yang dikutip Kontan, Minggu (28/12/2025).

Dibayangi Sentimen Daya Beli, Cek Rekomendasi Saham Emiten Sektor Ritel

Menurutnya, pergerakan IHSG pada awal pekan berpotensi menguji kembali apakah indeks mampu kembali ke area gap atau justru melanjutkan pelemahan. “Pergerakan hari ini berpotensi mixed untuk menguji apakah IHSG mampu kembali bergerak ke dalam area gap atau tidak,” imbuhnya.

Meski tekanan masih terasa, William menilai peluang pemulihan jangka sangat pendek tetap terbuka apabila IHSG mampu menguat kembali ke area gap.

“Jika terjadi penguatan kembali ke area gap, maka pada dua hari terakhir tahun 2025 IHSG masih memiliki peluang untuk membentuk all time high di awal tahun 2026,” katanya.

Dengan mempertimbangkan kondisi teknikal tersebut, William memproyeksikan IHSG pada perdagangan Senin akan bergerak dalam rentang 8.500 hingga 8.604.

Untuk strategi perdagangan, ia merekomendasikan sejumlah saham secara selektif. ASII direkomendasikan buy dengan estimasi target di kisaran Rp 6.825-Rp 6.900.

Sementara itu, HRTA disarankan sell on strength dengan estimasi target di area Rp 1.900-Rp 1.810. Adapun saham EMAS direkomendasikan buy dengan target Rp 6.100 dan MARK mendapat rekomendasi buy dengan target Rp855 per saham.

“Di tengah kondisi pasar yang masih rawan fluktuasi, investor disarankan tetap selektif dan disiplin dalam manajemen risiko,” pungkas William.

Leave a Comment