
Muamalat.co.id, JAKARTA — Di tengah menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini, sejumlah saham lapis kedua berhasil mencatat penguatan signifikan. Para analis pasar optimistis bahwa pergerakan saham lapis kedua ini masih memiliki momentum kuat untuk melanjutkan kenaikan menjelang penutupan akhir tahun.
Nafan Aji Gusta, seorang Senior Market Chartist dari Mirae Asset Sekuritas, menjelaskan bahwa prospek cerah saham-saham lapis kedua ini didorong oleh potensi peningkatan permintaan, yang pada gilirannya akan mendongkrak kinerja pendapatan emiten secara keseluruhan. Harapannya, kondisi ini dapat memicu pertumbuhan laba yang progresif bagi perusahaan-perusahaan di segmen lapis kedua.
“Saham-saham lapis kedua masih memiliki peluang besar untuk mengalami apresiasi harga. Terlebih lagi, bagi emiten yang konsisten membagikan dividen, ini tentu menjadi daya tarik tersendiri dan pemanis bagi para investor,” ujar Nafan, pada Senin (18/8/2025).
: IHSG Berpotensi Main di Atas 8.000 Besok (19/8), Rekomendasi Saham BBNI hingga MAPI
Lebih lanjut, Nafan merekomendasikan beberapa saham dari kelompok lapis dua yang dinilai masih sangat menarik untuk dicermati, di antaranya AUTO, BNGA, ELSA, ERAA, dan SIDO.
Untuk saham AUTO, Nafan memproyeksikan adanya peningkatan permintaan suku cadang (spare parts) di tengah kondisi suku bunga tinggi yang masih berlangsung. Dengan tingginya suku bunga, permintaan kendaraan baru cenderung melemah, mendorong konsumen untuk lebih memilih merawat kendaraan yang sudah dimiliki, sehingga menguntungkan sektor suku cadang.
Sementara itu, BNGA diyakini mampu memanfaatkan peluang dari pertumbuhan kredit berkualitas. Pertumbuhan ini diperkirakan akan semakin akseleratif jika Bank Indonesia (BI) melanjutkan tren penurunan suku bunga acuannya.
ELSA, di sisi lain, memperoleh sentimen positif dari peningkatan produksi minyak, yang secara langsung akan memberikan dampak signifikan bagi kinerja perseroan. Adapun untuk ERAA, Nafan melihat peluncuran seri iPhone terbaru pada akhir tahun ini sebagai katalis utama yang berpotensi mendongkrak kinerja penjualan secara substansial.
Serupa dengan itu, prospek SIDO juga cerah. Nafan memandang bahwa pertumbuhan ekonomi yang stabil akan kembali menggairahkan sektor konsumer, yang akan berdampak positif pada kinerja emiten ini.
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. – TradingView
Sebagai informasi tambahan, IHSG sendiri telah menunjukkan kinerja impresif. Indeks sempat menyentuh level All Time High (ATH) pada 15 Agustus 2025, mencapai 8.017,06 dalam perdagangan intraday. Meskipun demikian, pada penutupan pekan lalu, IHSG tercatat melemah 0,41% di level 7.898,37.
Secara keseluruhan, IHSG telah menguat 11,56% sejak awal tahun (year-to-date) dan melonjak 8,02% selama sebulan terakhir. Kapitalisasi pasar IHSG juga telah mencetak rekor baru, menembus angka Rp14.000 triliun, tepatnya mencapai Rp14.277,04 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Saham lapis kedua berpotensi mengalami kenaikan harga hingga akhir tahun, didorong oleh peningkatan permintaan dan kinerja pendapatan emiten. Saham-saham yang konsisten membagikan dividen menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beberapa saham lapis kedua yang menarik, seperti AUTO, BNGA, ELSA, ERAA, dan SIDO.
Rekomendasi tersebut didasarkan pada beberapa faktor, seperti potensi peningkatan permintaan suku cadang untuk AUTO, pertumbuhan kredit berkualitas untuk BNGA, peningkatan produksi minyak untuk ELSA, peluncuran iPhone baru untuk ERAA, dan pertumbuhan sektor konsumer untuk SIDO. IHSG sendiri menunjukkan penguatan yang signifikan dengan kapitalisasi pasar yang menembus Rp14.277,04 triliun.