Saham MIKA Cemerlang Semester I-2025: Rekomendasi Investasi

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) membukukan kinerja yang cemerlang pada semester I 2025, memicu optimisme analis terhadap prospek kelanjutan pertumbuhan positif di semester II. Emiten rumah sakit ini menunjukkan resiliensi yang kuat di tengah dinamika pasar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (30/7), MIKA berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 683,63 miliar. Angka ini merepresentasikan peningkatan signifikan 5,98% secara tahunan (YoY) dibandingkan laba bersih Rp 645,04 miliar pada semester I tahun sebelumnya. Sejalan dengan kenaikan laba, pendapatan MIKA juga turut tumbuh 4,52% YoY, mencapai Rp 2,56 triliun dari sebelumnya Rp 2,45 triliun.

Pencapaian pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh peningkatan di seluruh segmen layanan utama. Pendapatan dari segmen rawat inap naik dari Rp 1,68 triliun menjadi Rp 1,74 triliun, sementara pendapatan rawat jalan juga tumbuh dari Rp 772,02 miliar menjadi Rp 820,87 miliar.

Head of Investor Relations MIKA, Aditya Widjaja, menjelaskan bahwa pertumbuhan pendapatan ini merupakan hasil langsung dari strategi ekspansi layanan yang agresif. “Mitra Keluarga sangat proaktif dalam meningkatkan kompleksitas layanan melalui pembukaan layanan unggulan atau center of excellence (COE) baru, serta investasi pada teknologi medis terkini,” jelas Aditya kepada Kontan pada Senin (11/8/2025).

Aditya merinci beberapa layanan unggulan yang telah dikembangkan, di antaranya Heart & Vascular Center yang kini dilengkapi dengan CT Somatom Force 1152 Slices, teknologi CT scan tercanggih untuk pencitraan jantung dan pembuluh darah. MIKA juga mengembangkan layanan Minimal Invasive Cardiac Surgery (MICS), yaitu operasi bypass dengan sayatan kecil tanpa memotong tulang dada. Selain itu, Brain & Spine Center telah dilengkapi dengan Cathlab Bi-Plane, memungkinkan pembedahan saraf minimal invasif dengan tingkat akurasi dan presisi tinggi. “Orthopedic Center kami juga telah beralih menggunakan Robotic Surgical Assistant, yang memadukan dunia robotik dan medis untuk memungkinkan dokter bedah ortopedi kami melakukan operasi yang lebih minimal invasif dan presisi,” tambah Aditya.

Dalam upaya ekspansi jaringan, MIKA telah membuka rumah sakit ke-31, yakni RS Sumber Kasih Lemahabang di Cirebon, pada Juni 2025. Ke depan, MIKA tengah mempersiapkan pembukaan rumah sakit ke-32 di wilayah Jawa Timur yang ditargetkan rampung pada November 2025. Aditya juga mengisyaratkan bahwa dua pembangunan rumah sakit baru lainnya direncanakan untuk beroperasi pada tahun 2026. Untuk mendukung rencana ekspansi ambisius ini, MIKA telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) maksimal Rp 1 triliun untuk tahun ini. Hingga Juni 2025, capex yang sudah terserap mencapai Rp 359 miliar.

Dengan berbagai inisiatif strategis tersebut, MIKA optimistis dapat mencapai pertumbuhan pendapatan high single digit di akhir tahun 2025, didorong oleh kontribusi signifikan dari layanan unggulan dan peningkatan kunjungan pasien.

Analis Investasi Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menilai kenaikan laba bersih MIKA mencerminkan ketahanan operasional perusahaan, meskipun terjadi sedikit penurunan volume layanan. Menurutnya, penurunan kontribusi dari pasien BPJS justru menjadi sinyal positif karena menunjukkan keberhasilan MIKA dalam memperkuat segmen privat yang menawarkan margin lebih tinggi. “Untuk prospek ke depan, saya menilai cukup positif. MIKA tengah gencar melakukan ekspansi rumah sakit dan layanan kesehatan yang akan memperkuat pertumbuhan pendapatan,” terang Ekky. Ia juga menambahkan bahwa efisiensi biaya obat dan suplai medis telah mendorong gross margin MIKA naik ke 54,2% serta EBITDA margin ke 37,9%. Faktor eksternal seperti kebijakan kesehatan pemerintah terhadap layanan BPJS juga dapat mendorong migrasi pasien ke layanan top tier yang ditawarkan rumah sakit. Stabilitas rupiah terhadap dolar AS turut menekan risiko biaya bahan baku yang diperlukan MIKA di masa mendatang. Ekky merekomendasikan buy atau overweight untuk saham MIKA dengan target harga di kisaran Rp 2.900–3.000 dalam jangka menengah.

Senada dengan Ekky, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, sepakat bahwa kenaikan pendapatan dari segmen rawat inap dan rawat jalan menjadi katalis positif bagi kinerja MIKA di semester II. “Apalagi, pertumbuhan ekonomi kita kan stabil yang tentunya sektor kesehatan juga akan ikut bagus,” jelas Nafan. Hal ini diperkuat dengan tren kesehatan yang meningkat, di mana masyarakat cenderung mulai tertarik pada layanan preventif, bukan hanya kuratif, yang ditawarkan emiten rumah sakit seperti MIKA. Kendati demikian, Nafan masih mempertahankan sikap wait and see terhadap saham MIKA.

Dari sisi teknikal, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengamati pergerakan saham MIKA yang masih cenderung downtrend dan disertai tekanan jual, dengan indikator MACD yang bergerak mendatar di area negatif. Namun, indikator Stochastic berpeluang goldencross di area netral. Herditya merekomendasikan trading buy untuk saham MIKA dengan level support Rp 2.360 dan resistance Rp 2.470, serta target harga di rentang Rp 2.500-2.530.

Ringkasan

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mencatatkan kinerja positif pada semester I 2025 dengan laba bersih sebesar Rp 683,63 miliar, naik 5,98% YoY, dan pendapatan Rp 2,56 triliun, meningkat 4,52% YoY. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pendapatan dari segmen rawat inap dan rawat jalan, serta ekspansi layanan unggulan dan pembukaan rumah sakit baru seperti RS Sumber Kasih Lemahabang. MIKA optimis mencapai pertumbuhan pendapatan high single digit di akhir tahun 2025.

Analis merekomendasikan untuk saham MIKA. Ekky Topan dari Infovesta Kapital Advisori memberikan rekomendasi buy atau overweight dengan target harga Rp 2.900–3.000, sementara Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 2.500-2.530. Ekspansi rumah sakit, efisiensi biaya, dan stabilitas rupiah menjadi faktor positif, meskipun Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas masih bersikap wait and see.

Leave a Comment