Emas Terkoreksi! Apa Kata Powell di Jackson Hole?

Muamalat.co.id JAKARTA. Harga emas menunjukkan koreksi tipis pada perdagangan pagi Rabu (20/8/2025) di Commodity Exchange. Pada pukul 07.44 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2025 tercatat di level US$ 3.355,30 per ons troi, melemah 0,10% dibandingkan harga sehari sebelumnya yang berada di US$ 3.358,70 per ons troi.

Pelemahan ini, seperti dikutip dari Bloomberg, terjadi menjelang pidato penting Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam simposium Jackson Hole yang akan digelar akhir pekan ini. Pidato tersebut sangat dinanti-nantikan para investor karena diharapkan dapat memberikan petunjuk baru mengenai arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat.

Saat ini, fokus utama para investor tertuju pada pidato tahunan Powell di tengah ekspektasi kuat akan pemotongan suku bunga oleh The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan depan. Namun, jalur pelonggaran moneter tersebut menghadapi tantangan setelah data inflasi yang lebih tinggi pekan lalu, yang menyebabkan para pedagang mulai mengurangi proyeksi penurunan suku bunga.

Meskipun demikian, emas telah menunjukkan penguatan yang signifikan sepanjang tahun ini, dengan kenaikan lebih dari 25%. Kenaikan harga emas ini didorong oleh berbagai faktor fundamental, termasuk masifnya pembelian oleh bank sentral global, ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, serta kekhawatiran akan dampak tarif perdagangan terhadap stabilitas ekonomi global.

Ringkasan

Harga emas mengalami koreksi tipis pada perdagangan Rabu pagi, menjelang pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole. Pidato Powell sangat dinantikan investor untuk mendapatkan petunjuk mengenai kebijakan moneter AS, terutama terkait ekspektasi pemotongan suku bunga.

Fokus utama investor adalah pidato tahunan Powell, meskipun data inflasi yang lebih tinggi telah menyebabkan pengurangan proyeksi penurunan suku bunga. Emas telah menunjukkan penguatan signifikan sepanjang tahun ini didorong oleh pembelian bank sentral, ketegangan geopolitik, dan kekhawatiran akan dampak tarif perdagangan.

Leave a Comment