PWON Terbang? Suku Bunga Turun, Ini Rekomendasi Saham Pakuwon Jati!

Kinerja PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menunjukkan tren positif yang solid pada semester pertama tahun 2025, ditopang oleh pertumbuhan signifikan di sektor properti. Momentum positif ini diproyeksikan akan berlanjut hingga semester kedua, terutama didorong oleh kontribusi kuat dari segmen pendapatan berulang yang menjadi tulang punggung pertumbuhan perusahaan.

Pada kuartal kedua 2025, PWON berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun, menunjukkan kenaikan impresif 16,9% secara kuartalan (qoq). Hasil ini mengantar total pendapatan semester pertama 2025 mencapai Rp 3,4 triliun, tumbuh 3,4% secara tahunan (yoy). Pendorong utama pertumbuhan adalah segmen pendapatan berulang yang melesat 10,0% secara tahunan menjadi Rp 2,7 triliun. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan pendapatan dari pusat perbelanjaan, perkantoran, dan apartemen servis sebesar 12,4%. Namun, pendapatan dari real estat tercatat turun 16,3%, yang disebabkan oleh penurunan pengakuan properti residensial.

Melihat prospek ke depan, Steven Gunawan, Analis dari KB Valbury Sekuritas, memproyeksikan bahwa pendapatan dari segmen pusat perbelanjaan, kantor, dan apartemen berlayanan milik PWON akan tumbuh 5,4% secara tahunan (yoy) mencapai Rp 4,1 triliun pada akhir tahun 2025. Secara spesifik, pendapatan dari pusat perbelanjaan diperkirakan melonjak 7,2% menjadi Rp 3,1 triliun, didorong oleh tingkat okupansi yang membaik di Pakuwon City Mall serta kontribusi dari pembukaan Pakuwon Mall Bekasi yang baru.

Namun, Steven juga menyoroti adanya tantangan pada segmen penjualan apartemen dan perkantoran. Setelah membukukan penjualan yang solid sebesar Rp 5,0 triliun selama periode 2021-2024, segmen ini diproyeksikan mengalami penurunan 10,3% menjadi Rp 676,9 miliar di tahun 2025. Penurunan ini, seperti dijelaskan dalam risetnya pada 13 Agustus 2025, sejalan dengan stagnasi pertumbuhan pelanggan jangka pendek di segmen tersebut.

Senada, Arief Machrus, Analis dari Ina Sekuritas, dalam risetnya pada 7 Agustus 2025, menegaskan bahwa pendapatan sewa ritel adalah pendorong krusial bagi pendapatan berulang PWON. Segmen ini berhasil tumbuh 15% secara tahunan (yoy), didukung oleh kombinasi tingkat hunian yang lebih tinggi, peningkatan harga sewa, dan tambahan dari Pakuwon Mall Bekasi. Kinerja segmen ritel memang menonjol dengan tingkat hunian mal mencapai 95%, membuktikan perannya sebagai kontributor pendapatan utama. Di sisi lain, pendapatan perhotelan mencatat pertumbuhan 2%, sementara sewa perkantoran justru mengalami penurunan 6% di tengah lesunya permintaan pasar.

Meski demikian, penjualan pemasaran atau marketing sales PWON mengalami koreksi 22%, menjadi Rp 603 miliar. Penurunan ini sebagian berhasil diimbangi oleh adanya insentif dari pemerintah. Segmen penjualan prapenjualan ini didominasi oleh penjualan kondominium dan unit kantor.

Untuk menopang pertumbuhan dan ekspansi, PWON mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 478 miliar. Dana ini terutama diarahkan untuk pengembangan proyek-proyek penting yang sedang berjalan di Pakuwon Mall Bekasi dan Pakuwon City Mall. Selain itu, segmen perhotelan juga menunjukkan ekspansi signifikan dengan peluncuran Fairfield by Marriott di Bekasi, yang menambah 166 kamar baru, sehingga total kapasitas hotel perusahaan kini mencapai 2.432 kamar.

Dalam rangka memperkuat basis komersial, PWON juga memperkenalkan proyek-proyek baru seperti Park Shanghai dan Food Festival di Pakuwon City Mall Superblock, yang secara kolektif menambah ruang ritel seluas 3.700 m². Tidak hanya itu, di segmen residensial, perusahaan meluncurkan Grand Cayman, sebuah klaster perumahan premium di Pakuwon City, yang menawarkan unit dengan harga mulai dari Rp 3,6 miliar hingga Rp 11 miliar.

Seluruh pengembangan ini selaras dengan strategi kota mandiri perusahaan, yang secara strategis menargetkan baik pasar massal maupun premium. Meskipun kontribusi pendapatan utama masih terpusat di Jakarta dan Surabaya, PWON secara proaktif melakukan diversifikasi ke wilayah-wilayah prospektif baru seperti Semarang, Bali, Batam, dan Jawa Tengah, sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan dan basis pasar.

Menyongsong semester kedua 2025, PWON memproyeksikan stabilitas pada pendapatan berulang, ditopang oleh kenaikan sewa sebesar 5% dan tingkat hunian yang tetap tinggi. Perusahaan juga berencana menambah 58 ribu m² ruang sewa baru dan memperluas kapasitas hotel hingga 600 kamar melalui tiga pembukaan proyek baru. Penting untuk dicatat, semua proyek ekspansi ini sepenuhnya didanai secara mandiri oleh PWON.

Pandangan optimis juga datang dari Kevin Halim, Analis Maybank Sekuritas, yang memprediksi kinerja PWON di semester II 2025 akan semakin membaik. Peningkatan ini, menurut Kevin, akan didorong oleh rencana peluncuran proyek apartemen baru di Kota Kasablanka, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pre-sales perusahaan pada paruh kedua tahun ini.

Kevin turut memproyeksikan bahwa kinerja pendapatan berulang (recurring income) PWON, khususnya dari segmen mal dan hotel, akan tetap solid di semester II. Namun, ia juga mengidentifikasi tantangan utama yang harus dihadapi PWON, yakni kondisi oversupply pada segmen apartemen. Oleh karena itu, PWON perlu menghadirkan nilai jual yang unik dan menarik untuk proyek apartemen yang akan diluncurkan di Kota Kasablanka pada semester II, guna memikat para pembeli properti, khususnya pengguna akhir (end user).

Lebih lanjut, Kevin menyatakan bahwa potensi pemangkasan suku bunga BI dapat menjadi katalis positif yang signifikan bagi PWON. Ia berpendapat bahwa suku bunga yang lebih rendah akan membawa dampak positif terhadap penjualan properti oleh PWON, terutama mendukung rencana peluncuran apartemen di Kota Kasablanka, seperti yang disampaikannya kepada Kontan pada Kamis (21/8).

Secara keseluruhan, KB Valbury Sekuritas memproyeksikan pendapatan PWON untuk tahun 2025 akan mencapai Rp 6,86 triliun, dengan estimasi laba bersih sebesar Rp 2,16 triliun.

Dengan mempertimbangkan prospek yang menjanjikan, ketiga analis—Steven Gunawan dari KB Valbury Sekuritas, Arief Machrus dari Ina Sekuritas, dan Kevin Halim dari Maybank Sekuritas—secara kompak merekomendasikan “Beli” saham PWON, dengan target harga masing-masing Rp 480, Rp 540, dan Rp 580 per saham.

Ringkasan

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menunjukkan kinerja positif pada semester pertama 2025 dengan pendapatan Rp 3,4 triliun, didorong oleh pertumbuhan pendapatan berulang sebesar 10% yoy. Analis memperkirakan pertumbuhan berlanjut di segmen pusat perbelanjaan dan hotel, meskipun penjualan apartemen dan perkantoran menghadapi tantangan penurunan. PWON juga melakukan ekspansi dengan belanja modal untuk pengembangan proyek dan penambahan kapasitas hotel.

Analis dari KB Valbury Sekuritas, Ina Sekuritas, dan Maybank Sekuritas merekomendasikan “Beli” saham PWON, melihat potensi pertumbuhan didorong oleh pendapatan berulang dan potensi pemangkasan suku bunga BI. Proyeksi pendapatan PWON untuk tahun 2025 adalah Rp 6,86 triliun, dengan estimasi laba bersih sebesar Rp 2,16 triliun. Target harga saham PWON berkisar antara Rp 480 hingga Rp 580 per saham.

Leave a Comment