Cek Rekomendasi Saham dan Proyeksi IHSG untuk Perdagangan Senin (25/8/2025)

Muamalat.co.id JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu diwarnai pelemahan signifikan. Pada penutupan perdagangan Jumat, indeks parkir di level 7.858 setelah terkoreksi 0,40%. Secara akumulatif, selama sepekan penuh, IHSG tercatat telah melemah sebesar 0,50%, mencerminkan sentimen pasar yang kurang kondusif.

Menurut analisis Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama, pelemahan IHSG tak lepas dari sentimen global, khususnya probabilitas pemangkasan suku bunga acuan oleh bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). Hans mengungkapkan kepada Kontan pada Minggu (24/8/2025) bahwa kemungkinan pemotongan suku bunga di September 2025 telah melonjak tajam dari 75% menjadi 90%.

Intervensi berkelanjutan Presiden AS, Donald Trump, yang mendesak The Fed untuk segera memangkas suku bunga acuannya, turut menyita perhatian global dan berkontribusi pada pelemahan indeks dolar AS di pekan sebelumnya. Hans memproyeksikan, The Fed kemungkinan akan melakukan dua kali pemotongan suku bunga acuan sepanjang tahun ini. Selain itu, ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina diprediksi Hans masih jauh dari kata usai. Penolakan Ukraina terhadap tuntutan Rusia diperkirakan akan memicu eskalasi konflik, menciptakan tekanan signifikan bagi bursa Eropa dan mendorong kenaikan harga minyak global.

Mengulas lebih jauh pergerakan pasar, keputusan Bank Indonesia untuk menggunting suku bunga acuan ke level 5% juga mengejutkan pasar dan turut memengaruhi pergerakan IHSG pekan lalu. Di sisi lain, dari Asia, China memutuskan untuk menahan suku bunga pinjaman acuan (LPR) tenor 1 tahun di 3,0% dan tenor lima tahun di 3,5%.

Menjelang perdagangan Senin (25/8/2025), para analis memberikan proyeksi yang beragam untuk IHSG. Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dengan rentang support 7.848 dan resistance 7.952. Berlawanan dengan pandangan tersebut, Hans Kwee justru melihat adanya peluang penguatan bagi IHSG, dengan support pada level 7.800-7.646 dan resistance di kisaran 7.952-8.017.

Hans Kwee menjelaskan, pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat, termasuk Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang diperkirakan stagnan di 3% dan Indeks Harga Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang diproyeksikan naik dari 2,8%. Sementara itu, Herditya Wicaksana menyoroti potensi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sebagai faktor penekan IHSG. Ia juga mewanti-wanti adanya potensi koreksi pada emiten-emiten berkapitalisasi pasar jumbo yang dapat membebani indeks.

Meskipun demikian, Herditya menambahkan, “Diperkirakan masih terdapat peluang adanya inflow ke IHSG meskipun mengecil,” memberikan sedikit harapan bagi investor di tengah sentimen pasar yang fluktuatif.

Untuk perdagangan pekan depan, Herditya Wicaksana memberikan rekomendasi saham kepada investor. Saham-saham yang patut dicermati meliputi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) dengan support di Rp 3.020 dan resistance di Rp 3.110; PT Trimegah Bangun Persada (NCKL) dengan support di Rp 1.025 dan resistance di Rp 1.085; serta PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) dengan support di Rp 1.755 dan resistance di Rp 1.785.

  EXCL Chart by TradingView  

Leave a Comment