IHSG 8.000 Pekan Ini? Ini Rekomendasi Saham IPOT Terbaik!

Muamalat.co.id JAKARTA – Optimisme meruak di pasar modal Tanah Air. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melaju kencang, menembus level 8.000 pada pekan ini, periode 25-29 Agustus 2025. Proyeksi bullish ini tentunya menjadi angin segar bagi para investor.

Retail Equity Analyst IPOT, Indri Liftiany Travelin Yunus, mengungkapkan bahwa penguatan signifikan ini didorong oleh sentimen positif pasar. Keputusan Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga acuan menjadi 5% dan potensi penurunan suku bunga oleh The Fed pada September mendatang menjadi katalis utama yang memicu optimisme investor. Kebijakan moneter yang lebih longgar ini diharapkan dapat mendorong likuiditas dan gairah investasi.

Sebelumnya, dalam sepekan terakhir, IHSG sempat mengalami pelemahan tipis sebesar 0,50% atau setara 39,52 poin, ditutup di level 7.858,85. Namun, pelemahan ini justru direspons positif oleh investor asing yang mencatatkan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp2,73 triliun. Data ini mengindikasikan bahwa kepercayaan investor asing terhadap pasar saham Indonesia masih tinggi meskipun ada sedikit koreksi.

: Aksi Net Buy Investor Asing di BEI Sepekan Menyusut jadi Rp2,73 Triliun, IHSG Masuk Zona Merah

“Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai IHSG masih sehat karena berada dekat level All Time High,” tegas Indri dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/8/2025), menggarisbawahi fundamental pasar yang tetap kokoh.

Menyikapi potensi penguatan IHSG menuju target 8.000, IPOT telah menyiapkan daftar rekomendasi saham-saham pilihan yang patut dipertimbangkan oleh para investor. Rekomendasi ini didasarkan pada analisis mendalam, baik secara fundamental maupun teknikal.

: : Ramalan JP Morgan Saat Grup Astra Topang LQ45 Pekan Ini, Saham BBCA-TLKM jadi Penekan

Salah satu saham yang direkomendasikan adalah PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), dengan kode broker PD. IPOT menilai TOBA layak beli dengan target harga ambisius di Rp1.150. Angka ini mencerminkan potensi imbal hasil (return) sebesar 9,5% dari harga penutupan terakhir di Rp1.050 per saham. Untuk memitigasi risiko, IPOT menyarankan level stop loss di bawah Rp1.015, yang berarti potensi penurunan 3,3%. Dengan perhitungan ini, rasio risiko-ke-imbal hasil (risk to reward ratio) berada di level 1 banding 2,9, menunjukkan potensi keuntungan yang menarik dibandingkan risikonya. Secara teknikal, pergerakan TOBA pada perdagangan terakhir ditutup menguat signifikan, diikuti oleh kenaikan volume transaksi. Indikator candlestick menunjukkan harga mampu bertahan di atas garis EMA 5 dan 20, serta berdasarkan analisis Fibonacci, TOBA sangat berpotensi melanjutkan penguatan hingga level Rp1.150.

Selain itu, IPOT juga membidik saham PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) dengan target harga Rp2.600 per saham. Potensi imbal hasil yang ditawarkan AUTO sebesar 5,7% dari harga terakhirnya di Rp2.460. Level stop loss disarankan di bawah Rp2.400, yang berarti koreksi 2,4%, menghasilkan rasio risk to reward 1 banding 2,3. Secara teknikal, AUTO pada perdagangan terakhir ditutup membentuk candlestick marubozu yang kuat, diiringi oleh lonjakan volume transaksi (volume spike). Level Rp2.400 yang sebelumnya menjadi resistensi kunci, telah berhasil ditembus (breakout). Jika AUTO mampu bertahan stabil di atas Rp2.500, besar kemungkinan akan melaju ke level Rp2.600.

Tak ketinggalan, saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) turut masuk dalam daftar pilihan IPOT. Saham ini ditargetkan mencapai Rp1.340 per saham, memberikan potensi imbal hasil 8,1% dari harga penutupan terakhir di Rp1.240. Level stop loss yang direkomendasikan adalah di bawah Rp1.200 atau potensi koreksi 3,2%, dengan rasio risk to reward sebesar 1 banding 2,5. “MEDC tengah berusaha untuk breakout garis EMA 20 dan 50, dan Stochastic oscillator MEDC sudah menunjukkan goldencross serta masih berada di bawah area overbought-nya. Jika MEDC berhasil breakout dari level Rp1.270, maka MEDC akan menguat hingga level Rp1.340,” jelas Indri, memberikan panduan teknikal yang jelas.

Tidak hanya saham, IPOT juga memberikan rekomendasi di pasar surat utang. Investor disarankan untuk membeli obligasi PBS038. Dengan pemangkasan tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia menjadi 5% dan prospek pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Amerika Serikat, obligasi PBS038 menjadi pilihan menarik. Obligasi ini sensitif terhadap pergerakan suku bunga dan saat ini memiliki harga yang cukup menarik di level 100,65. Apalagi, jangka waktu jatuh tempo obligasi ini masih relatif panjang, menawarkan potensi keuntungan jangka menengah hingga panjang.

Pada perdagangan pekan ini, Indri menyoroti tiga data ekonomi utama Amerika Serikat yang akan menjadi perhatian pelaku pasar global. Pertama, data consumer confidence AS bulan Agustus yang diperkirakan akan naik tipis ke level 98 dari sebelumnya 97,2. Kedua, data initial jobless claims AS pada minggu ketiga bulan Agustus yang diproyeksikan sedikit meningkat ke level 236.000 dari 235.000. Terakhir, data core PCE price index AS pada bulan Juli yang berpotensi tetap stabil di level 0,3%. Perkembangan data-data ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter The Fed ke depan.

Mengulas kinerja sektor dalam perdagangan sepekan yang lalu, Indri melanjutkan bahwa hanya dua sektor yang mengalami pelemahan. Sektor Infrastruktur menjadi yang terlemah dengan penurunan 1,79%. Sebaliknya, sektor Industri tampil sebagai penopang utama laju IHSG, mencatatkan penguatan impresif sebesar 4,68%. Kinerja cemerlang sektor Industri ini didorong oleh kenaikan signifikan saham PT Astra International Tbk. (ASII), yang memiliki bobot terbesar dalam sektor tersebut.

“Kenaikan saham ASII disebabkan oleh adanya optimisme pasar atas rencana strategic review yang mencakup strategi akuisisi dan divestasi aset yang berpotensi besar berimbas pada pembagian dividen yang besar,” terangnya, menjelaskan faktor fundamental di balik performa positif ASII.

Astra International Tbk. – TradingView

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan IHSG berpotensi menembus level 8.000 pada pekan ini, didorong oleh sentimen positif pasar seperti pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia dan potensi penurunan suku bunga oleh The Fed. Meskipun IHSG sempat melemah tipis, investor asing mencatatkan aksi beli bersih, mengindikasikan kepercayaan yang masih tinggi terhadap pasar saham Indonesia. IPOT menilai IHSG masih sehat dan merekomendasikan beberapa saham pilihan.

IPOT merekomendasikan saham TOBA, AUTO, dan MEDC dengan target harga tertentu dan level stop loss yang disarankan. Selain saham, IPOT juga merekomendasikan untuk membeli obligasi PBS038, dengan pertimbangan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat seperti consumer confidence, initial jobless claims, dan core PCE price index juga menjadi perhatian pelaku pasar.

Leave a Comment