Investasi ASII Rp 3,3 Triliun: Sektor Mana Lagi yang Dipatok?

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) telah menginvestasikan dana signifikan sebesar Rp 3,3 triliun pada semester I-2025. Investasi ini difokuskan pada pengembangan aset gudang logistik modern dan sektor kesehatan, menandai komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan di sektor-sektor strategis ini.

Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Rudy, dalam paparan publik Rabu (27/8/2028), mengungkapkan bahwa masih terdapat beberapa proyek lain yang sedang dalam tahap pengembangan dan akan direalisasikan pada semester II-2025. “Rasanya masih ada beberapa proyek dalam pipeline kami saat ini yang akan kami realisasikan di semester II-2025. Nanti kami akan sampaikan, itu kami sudah mencapai tahap yang cukup matang untuk disampaikan,” jelasnya.

Astra International tetap terbuka terhadap peluang investasi di sektor-sektor potensial lainnya. Keputusan investasi akan mempertimbangkan prospek sektor tersebut dan potensi sinergi dengan lini bisnis Astra yang telah ada. “Tidak menutup juga ke depannya kami investasi pada bidang yang berpotensi,” tambah Rudy, menekankan fleksibilitas strategi investasi perusahaan.

Astra International (ASII) Serap Capex Rp 8,8 Triliun pada Semester I-2025

Kendati demikian, Rudy menegaskan bahwa Astra tetap memprioritaskan tujuh lini bisnis intinya: otomotif dan mobilitas, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi & energi, agribisnis, dan infrastruktur, teknologi informasi dan properti. Komitmen terhadap lini bisnis inti ini menjadi landasan strategi pertumbuhan Astra jangka panjang.

Lebih lanjut, Astra menyeimbangkan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang dengan fokus pada tiga area utama: infrastruktur, kesehatan, dan mineral. Strategi ini tercermin dalam berbagai akuisisi strategis yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Di sektor mineral, Astra telah memasuki bisnis emas dan nikel. Sementara di sektor kesehatan, ekspansi dilakukan melalui PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), rumah sakit jantung Heartology Cardiovascular Hospital, dan penguatan kepemilikan di Halodoc. Di sektor infrastruktur, PT Saka Industrial Arjaya, entitas usaha ASII, telah mengakuisisi 83,67% saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).

Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro, mengungkapkan optimisme terhadap kinerja Astra di sisa tahun 2025, berharap kinerja dapat dipertahankan seperti pada semester I-2025. “Kami optimistis dengan portofolio Astra yang terdiversifikasi,” ujarnya, menekankan kekuatan portofolio perusahaan sebagai penopang kinerja.

Pasar Motor Lesu, Astra (ASII) Tetap Optimistis Hadapi Semester II-2025

Meskipun belum dapat memberikan proyeksi kuantitatif untuk tahun 2026, Djony berharap kondisi ekonomi global dan domestik akan membaik. Ia menantikan peningkatan daya beli, khususnya di kelas menengah, yang diyakini akan mendorong pemulihan pasar, terutama di sektor otomotif nasional. “Daya beli terutama kelas menengah akan membaik, sehingga kita harapkan bahwa terjadi pemulihan misalnya di pasar mobil nasional itu mulai membaik,” kata Djony, menyampaikan harapannya untuk pertumbuhan di tahun mendatang.

ASII Chart by TradingView

Ringkasan

Astra International (ASII) telah menginvestasikan Rp 3,3 triliun di semester I-2025, terutama untuk pengembangan aset logistik dan sektor kesehatan. Investasi tambahan direncanakan di semester II-2025, meskipun detailnya belum diungkap. Perusahaan tetap fokus pada tujuh lini bisnis utamanya, serta strategi jangka panjang yang berfokus pada infrastruktur, kesehatan, dan mineral.

ASII menunjukkan optimisme terhadap kinerja di sisa tahun 2025, berharap pemulihan ekonomi akan meningkatkan daya beli dan mendorong pertumbuhan, terutama di sektor otomotif. Investasi di sektor mineral meliputi emas dan nikel, sementara di sektor kesehatan meliputi peningkatan kepemilikan di Halodoc dan rumah sakit. Strategi ini mencerminkan komitmen Astra terhadap pertumbuhan berkelanjutan di berbagai sektor.

Leave a Comment