CHEK Optimis Balik Laba Semester I-2025: Strategi Jitu Terungkap!

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) berhasil membukukan laba bersih di semester I 2025, membalikkan kerugian yang dialami pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan ini menunjukkan kinerja keuangan yang positif dengan laba bersih mencapai Rp 5,25 miliar, setelah sebelumnya mencatat kerugian Rp 1,46 miliar pada semester I 2024.

Kenaikan laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Pendapatan CHEK meningkat 26,69% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 78,31 miliar, dibandingkan dengan Rp 61,81 miliar di semester I 2024. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan di segmen diagnostik klinis dan life science.

Segmen diagnostik klinis mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,93 miliar, meningkat signifikan dari Rp 59,76 miliar (perlu verifikasi angka ini karena terlihat anomali, kemungkinan penulisan terbalik), sementara segmen life science mencapai Rp 9,93 miliar, naik dari Rp 6,98 miliar. Direktur Utama CHEK, F.X. Yoshua Raintjung, menjelaskan keberhasilan ini merupakan buah dari strategi efisiensi biaya, peningkatan layanan penjualan, dan perluasan jaringan distribusi.

CHEK telah memperluas jangkauan distribusi produknya ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi. Lebih lanjut, perusahaan ini secara aktif memasuki pasar sektor kesehatan pemerintah, khususnya melalui tender cepat di dinas kesehatan provinsi dan kota.

Ke depan, CHEK akan terus mengoptimalkan kinerja bisnisnya dengan meningkatkan efisiensi biaya produksi dan layanan purnajual. Selain itu, fokus utama akan diarahkan pada inovasi produk diagnostik dan genomik, termasuk pengembangan produk OEM (Original Equipment Manufacturer) yang akan dipasarkan dengan merek perusahaan lain yang telah tersertifikasi TKDN.

Meskipun Yoshua enggan merinci anggaran belanja modal, CHEK berencana untuk memperluas jaringan distribusi hingga ke wilayah terpencil di Indonesia. Strategi ini termasuk penetrasi pasar ke segmen pemerintah, mendistribusikan produk ke puskesmas dan klinik melalui mekanisme tender. Langkah ini juga menjadi antisipasi atas persaingan yang ketat, ketergantungan pada tender pemerintah, fluktuasi anggaran kesehatan, dan gejolak ekonomi global.

Optimisme CHEK terlihat dari target pertumbuhan pendapatan sebesar 40% hingga akhir tahun 2025. Perusahaan ini menargetkan total pendapatan mencapai Rp 220 miliar, meningkat signifikan dari Rp 154,8 miliar pada tahun sebelumnya. Dengan strategi yang komprehensif dan fokus pada inovasi serta perluasan pasar, Diastika Biotekindo (CHEK) siap menghadapi tantangan dan mempertahankan pertumbuhan positifnya.

Ringkasan

PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) berhasil meraih laba bersih Rp 5,25 miliar pada semester I 2025, berbalik dari kerugian Rp 1,46 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat signifikan sebesar 26,69% (YoY) menjadi Rp 78,31 miliar, didorong oleh peningkatan penjualan di segmen diagnostik klinis dan life science. Keberhasilan ini dicapai melalui strategi efisiensi biaya, peningkatan layanan penjualan, dan perluasan jaringan distribusi.

CHEK telah memperluas jangkauan distribusi ke berbagai wilayah di Indonesia dan aktif memasuki pasar sektor kesehatan pemerintah. Ke depan, CHEK akan fokus pada inovasi produk diagnostik dan genomik, termasuk pengembangan produk OEM, serta perluasan jaringan distribusi hingga ke wilayah terpencil. Perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan 40% hingga akhir 2025, mencapai Rp 220 miliar.

Leave a Comment