Muamalat.co.id JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menunjukkan pergerakan yang menarik pada Kamis, 28 Agustus 2025. Di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah tercatat melemah tipis sebesar 0,01%, berada di level Rp 16.356 per USD, dibandingkan Rp 16.355 per USD pada hari sebelumnya.
Namun, pergerakan ini berbeda dengan kinerja rupiah di pasar spot. Di pasar spot, rupiah justru menguat 0,09%, ditutup pada level Rp 16.353 per USD. Ini merupakan peningkatan dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp 16.368 per USD. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara pergerakan rupiah di Jisdor BI dan pasar spot.

Secara regional, mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis. Won Korea mencatatkan penguatan terbesar, mencapai 0,41%. Penguatan juga dialami ringgit Malaysia (0,23%), yuan China (0,18%), yen Jepang (0,17%), baht Thailand (0,16%), rupee India (0,13%), dolar Taiwan (0,12%), peso Filipina (0,12%), dan dolar Singapura (0,09%). Rupiah sendiri turut menguat 0,09% terhadap dolar AS.
Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,09% ke Rp 16.353 per Dolar AS pada Kamis (28/8/2025)
Berbeda dengan tren penguatan tersebut, dolar Hong Kong menjadi satu-satunya mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS, mencatat pelemahan sebesar 0,13%. Sementara itu, indeks dolar AS, yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia, turun menjadi 98,15 dari 98,23 pada hari sebelumnya. Penurunan indeks dolar AS ini menunjukkan pelemahan nilai dolar AS secara global.
Ringkasan
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 28 Agustus 2025 menunjukkan tren yang beragam. Di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah melemah tipis menjadi Rp 16.356 per USD, sementara di pasar spot, rupiah justru menguat 0,09% ke Rp 16.353 per USD. Terdapat perbedaan signifikan antara pergerakan rupiah di Jisdor BI dan pasar spot.
Mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS pada hari yang sama, termasuk won Korea, ringgit Malaysia, yuan China, dan beberapa lainnya. Hanya dolar Hong Kong yang melemah. Indeks dolar AS juga mengalami penurunan, mengindikasikan pelemahan nilai dolar AS secara global. Pergerakan rupiah sendiri menunjukkan penguatan 0,09% di pasar spot.