BI-Fast Makin Populer: Transaksi Perbankan Melonjak Pesat!

Muamalat.co.id JAKARTA. Layanan BI-Fast terus menunjukkan dominasinya dalam ekosistem perbankan digital Indonesia. Terbukti dari lonjakan transaksinya yang signifikan, didorong oleh adopsi digital yang kian masif dari berbagai bank serta keunggulan biaya layanan BI-Fast yang jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan metode transfer antarbank lainnya.

Data terbaru dari Bank Indonesia (BI) mencerminkan tren positif ini. Sepanjang Juli 2025, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST melonjak 37,56% secara tahunan (year on year/yoy), mencapai angka impresif 414,62 juta transaksi. Angka ini setara dengan nilai transaksi yang menembus Rp 1.016,48 triliun, menandakan pertumbuhan yang luar biasa dalam pembayaran digital.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi salah satu kontributor utama dalam pertumbuhan BI-Fast ini. Hingga Juli 2025, BCA berhasil memproses sekitar 1.278 juta transaksi, dengan nilai transaksi mencapai Rp 3.352 triliun, menunjukkan skala operasional dan kepercayaan nasabah yang tinggi terhadap layanan ini.

Transaksi BI-Fast Melesat, Peserta Raup Pendapatan Rp 5,4 Triliun

EVP Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, menegaskan bahwa performa gemilang transaksi BI-Fast melalui sistem BCA turut memberikan kontribusi substansial terhadap pendapatan fee dan komisi perseroan. Hingga Juni 2025, pendapatan fee dan komisi BCA tercatat tumbuh 9,5% YoY, mencapai Rp 9,9 triliun. Secara keseluruhan, pendapatan selain bunga BCA juga melonjak 10,6% YoY, mencapai Rp13,7 triliun, memperkuat kinerja keuangan bank.

“Kami optimis volume transaksi menggunakan BI-Fast akan terus meningkat seiring dengan perluasan implementasi sistem ini di berbagai kanal BCA,” ujar Hera kepada kontan.co.id, Kamis (4/9). Ke depan, BCA berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem finansialnya, melalui penyempurnaan dan modernisasi infrastruktur teknologi informasi. Langkah ini krusial untuk menjaga keandalan dan keamanan layanan perbankan transaksi digital, demi menyediakan layanan berkualitas prima bagi nasabah serta mendorong peningkatan volume transaksi digital secara berkelanjutan.

Pertumbuhan Transaksi BI Fast BNI Capai 48% di Kuartal-II 2025

Di sisi lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI juga mencatatkan kinerja cemerlang. Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI, Mesah Roni Ginting, mengungkapkan bahwa hingga Juni 2025, transaksi BI-Fast di BNI tumbuh signifikan sebesar 48% yoy. Perkembangan ini juga terlihat pada pertumbuhan quarter-on-quarter (QoQ) di kuartal-II 2025 yang lebih dari 3% dibandingkan kuartal-I 2025.

“Pencapaian ini didukung kuat oleh meningkatnya preferensi nasabah untuk bertransaksi menggunakan Wondr by BNI, yang menawarkan beragam kemudahan dalam setiap transaksi,” jelas Roni. BNI menunjukkan optimisme tinggi terhadap pertumbuhan transaksi BI-Fast, memproyeksikan lonjakan agresif lebih dari 50% YoY hingga akhir tahun ini.

Nilai Transaksi BI Fast BNI Melonjak 48% per Mei 2025

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) juga tidak ketinggalan dalam meraih manfaat dari popularitas BI-Fast. Per Agustus 2025, BTN berhasil mencatat lebih dari 10,5 juta transaksi BI-Fast, menunjukkan pertumbuhan lebih dari 8% secara tahunan. Dari segi volume, nilai transaksi melonjak signifikan, mencapai lebih dari Rp 37 triliun, atau tumbuh lebih dari 9% YoY.

Thomas Wahyudi, SEVP Digital Business BTN, menuturkan bahwa pencapaian ini merupakan indikator jelas kenyamanan nasabah dalam memanfaatkan BI-FAST. “Layanan ini menjadi pilihan utama berkat kecepatan, keamanan, dan biayanya yang sangat terjangkau,” ujarnya. Tren pertumbuhan ini selaras dengan strategi BTN dalam memperkuat layanan digital dan memacu peningkatan transaksi non-tunai di tengah masyarakat.

Per Mei 2025, Transaksi BI-Fast BTN Capai Rp 17,2 Triliun

Dari perspektif pendapatan, layanan BI-FAST juga memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap kinerja fee based income (FBI) BTN. Hingga Agustus 2025, FBI yang dihasilkan dari transaksi BI-FAST melonjak sekitar lebih dari 11% secara YoY. BTN menargetkan pertumbuhan transaksi BI-FAST yang berkelanjutan hingga akhir tahun 2025, dengan proyeksi peningkatan lebih dari 10% secara YoY, baik dari sisi volume maupun jumlah transaksi.

BTN melihat potensi pertumbuhan pasar yang masih sangat terbuka luas, didorong oleh preferensi nasabah yang semakin condong pada layanan digital yang praktis dan efisien. “Ke depan, kami akan terus mendorong pemanfaatan optimal layanan ini demi memberikan nilai tambah yang lebih besar dan mendukung pertumbuhan bisnis secara menyeluruh,” tutup Thomas.

Ringkasan

Layanan BI-Fast semakin populer di Indonesia dengan lonjakan transaksi yang signifikan. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa volume transaksi ritel melalui BI-Fast melonjak 37,56% secara tahunan pada Juli 2025, mencapai 414,62 juta transaksi dengan nilai Rp 1.016,48 triliun. Bank-bank seperti BCA, BNI, dan BTN turut merasakan manfaat dari pertumbuhan ini, mencatatkan peningkatan transaksi BI-Fast yang signifikan.

Pertumbuhan transaksi BI-Fast memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan fee dan komisi bank-bank tersebut. BCA, misalnya, mencatat pertumbuhan pendapatan fee dan komisi sebesar 9,5% YoY hingga Juni 2025. BNI juga mencatatkan pertumbuhan transaksi BI-Fast sebesar 48% yoy. BTN mencatat lebih dari 10,5 juta transaksi BI-Fast dengan nilai lebih dari Rp 37 triliun pada Agustus 2025.

Leave a Comment