Muamalat.co.id MAKASSAR — Langkah sigap Presiden Prabowo Subianto dalam melakukan reshuffle kabinet pada Senin, 8 September 2025, segera menyita perhatian besar, khususnya dari kalangan dunia usaha. Perombakan signifikan terjadi di kursi Menteri Keuangan, di mana sosok Purbaya Yudhi Sadewa resmi ditunjuk untuk mengemban amanah tersebut, menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Keputusan strategis ini sontak memicu gejolak di pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sore hari yang sama, ditutup melemah tajam sebesar 100,50 poin atau setara 1,28 persen, mengakhiri sesi pada level 7.766.
Menanggapi fluktuasi pasar ini, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Selatan, Andi Iwan Darmawan Aras, menilai bahwa kondisi tersebut hanyalah reaksi sesaat dan bersifat jangka pendek. Ia menegaskan keyakinannya bahwa pergantian Menteri Keuangan ini merupakan langkah krusial pemerintah untuk memperkokoh fondasi ekonomi nasional yang lebih tangguh.
“Penurunan IHSG yang terjadi hari ini kami lihat sebagai reaksi wajar atas perubahan besar di sektor ekonomi. Kami percaya, dalam waktu dekat pasar akan kembali stabil bahkan berpotensi menguat,” jelas Andi Iwan kepada awak media, Senin (8/9/2025).
Andi Iwan juga menambahkan bahwa hari Selasa, 9 September 2025, akan menjadi momen penentu untuk mengamati respons pasar secara lebih mendalam terhadap penunjukan menteri baru, baik dari pergerakan indeks saham maupun nilai tukar rupiah. “Besok kita akan melihat bagaimana respons pasar keuangan kita terhadap Menteri Keuangan yang baru, baik dari sisi IHSG maupun rupiah,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, rekam jejak Purbaya Yudhi Sadewa di bidang makroekonomi akan menjadi aset berharga untuk menjaga kesinambungan kebijakan fiskal yang telah dibangun dengan baik oleh Sri Mulyani. Tak hanya itu, dunia usaha juga menaruh harapan besar akan terobosan inovatif di sektor penting seperti perpajakan, perbendaharaan negara, hingga pengelolaan utang yang lebih efektif.
“Dunia usaha berharap agar Menteri Keuangan yang baru dapat meneruskan kebijakan Menteri Keuangan sebelumnya sambil melakukan evaluasi berbagai kebijakan di bidang penganggaran, pajak, kepabeanan, perbendaharaan, serta pengelolaan fiskal. Semua itu sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi, termasuk kas dan utang negara,” tegas Andi Iwan, menggarisbawahi urgensi stabilitas.
Andi Iwan juga menekankan bahwa stabilitas fiskal yang kokoh merupakan prasyarat utama untuk mempercepat realisasi berbagai program strategis pemerintah. “Dengan pengelolaan keuangan negara yang tepat sasaran, diharapkan realisasi program strategis pemerintah bisa lebih cepat terlaksana dan pada akhirnya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sesuai target,” terangnya.
Lebih jauh, Kadin menyatakan dukungan penuh terhadap reshuffle kabinet yang diinisiasi Presiden Prabowo, meyakini bahwa langkah ini semata-mata bertujuan untuk memperkuat implementasi program-program prioritas pemerintah. “Kita dari Kadin tentu mendukung reshuffle kabinet ini, karena pada intinya adalah memastikan agar berbagai program pemerintah dapat terwujud dengan baik,” kata Andi Iwan.
Optimisme ini, lanjutnya, adalah kunci yang harus dipelihara oleh seluruh elemen bangsa. Kalangan dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat perlu bersinergi menjaga iklim investasi yang kondusif serta daya beli masyarakat. “Indonesia punya potensi besar. Dengan kepemimpinan fiskal yang kuat, saya yakin pasar saham segera bangkit. Penurunan hari ini hanyalah jeda sementara,” pungkas Andi Iwan dengan penuh keyakinan.
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet, menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Langkah ini langsung memicu reaksi pasar, dengan IHSG ditutup melemah 1,28 persen.
Ketua Kadin Sulawesi Selatan, Andi Iwan Darmawan Aras, menilai penurunan IHSG sebagai reaksi sesaat dan yakin pasar akan segera stabil. Ia berharap Menteri Keuangan baru dapat melanjutkan kebijakan yang baik dan melakukan terobosan inovatif, terutama dalam pengelolaan fiskal dan utang negara, demi mempercepat realisasi program pemerintah dan pertumbuhan ekonomi.