Muamalat.co.id JAKARTA. Memulai pekan perdagangan, nilai tukar rupiah spot tercatat melanjutkan pelemahan pada Senin, 15 September 2025 siang. Hingga pukul 12.08 WIB, rupiah berada di level Rp 16.403 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi ini menunjukkan depresiasi sebesar 0,17% dari penutupan akhir pekan lalu yang bertengger di Rp 16.375 per dolar AS, menandakan adanya tekanan pada pasar spot valuta asing.
Pelemahan rupiah ini bukanlah fenomena tunggal di kawasan Asia. Beberapa mata uang Asia lainnya juga turut tertekan menghadapi kekuatan dolar AS. Peso Filipina memimpin daftar pelemahan dengan depresiasi terdalam mencapai 0,42%, disusul oleh dolar Taiwan yang anjlok 0,22%. Sementara rupiah sendiri mencatat pelemahan 0,17%, dan baht Thailand juga tidak luput dari tekanan, meskipun hanya melemah tipis 0,01% terhadap mata uang Paman Sam.

Kendati demikian, tren yang berbeda terlihat pada mayoritas mata uang Asia lainnya. Sejumlah mata uang tersebut justru berhasil mengukir penguatan signifikan melawan dolar AS pada sesi siang ini. Won Korea perkasa dengan kenaikan 0,38%, disusul oleh yen Jepang yang menguat 0,19%. Dolar Singapura dan yuan China masing-masing mencatat apresiasi 0,15% dan 0,05%. Begitu pula dengan dolar Hong Kong yang naik 0,05%, serta rupee India dengan penguatan tipis 0,007% terhadap dolar Amerika Serikat.
Rupiah Spot Melemah ke Rp 16.400 per Dolar AS pada Senin (15/9/2025) Pagi
Sementara itu, kekuatan dolar AS secara global juga tercermin dari pergerakan indeks dolar (DXY). Indeks dolar, yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia, terpantau naik ke level 97,58. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan akhir pekan sebelumnya yang berada di 97,55, menunjukkan dominasi berkelanjutan mata uang Negeri Paman Sam di pasar internasional.